Technologue.id, Jakarta - Di tengah maraknya isu perang dunia ke-3 akhir-akhir ini, Israel melakukan gebrakan dengan mengumumkan sistem pertahanan udara berbasis laser. Kementerian pertahanan Israel mengumumkan telah berhasil mengembangkan teknologi revolusioner tersebut. Dilansir dari Ynet News (8/1/2020), sistem pertahanan udara berbasis laser yang selama beberapa dekade mengalami kebuntuan ini, disebut jauh lebih hemat dan lebih unggul dibanding sistem pertahanan udara Iron Dome. Namun, tetap memiliki fungsi yang sama yaitu mencegah ancaman udara seperti mortir, drone, roket Grad jarak menengah, rudal anti-tank, serta rudal jarak jauh. Sistem ini dikabarkan akan diuji dalam waktu enam bulan di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Israel Utara. Jika uji coba berhasil, sistem berbasis laser ini akan dikirim untuk penggunaan lapangan di sepanjang perbatasan Israel dan Jalur Gaza.
Baca Juga: Ini Dia Drone Pembunuh Jenderal Iran
Dikembangkan dan diproduksi oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Elbit Systems yang merupakan perusahaan milik pemerintah, sistem pertahanan ini menunjukan hasil yang baik selama proses pengembangan yang panjang. Dobi Oster, Head of Optoelectronics at the Administration for the Development of Weapons and Technological Infrastructure mengatakan "Setelah bertahun-tahun memimpikan sistem senjata berbasis energi yang tidak mengandung logam apa pun, akhirnya saya dapat mengatakan bahwa kami sudah dekat." Oster mengatakan sistem keamanan yang dikembangkan ini berbasis pada laser listrik yang lebih bisa diandalkan dibanding laser kimia. Sistem ini juga dapat menargetkan dan mencegat target dari jarak lima kilometer. Tidak hanya itu, sistem keamanan ini juga diklaim jauh lebih murah daripada Iron Dome, karena tidak memerlukan rudal pencegat yang mahal. "Sistem ini pada dasarnya memiliki amunisi yang tidak akan habis dan juga terhubung ke sumber daya jadi tidak perlu isi ulang peluru," kata Oster. Sistem pertahanan ini nantinya akan melengkapi sistem pertahanan yang ada seperti Arrow, Patriot, dan Iron Some. Meski terdengar canggih, sistem laser ini tetap memiliki kelemahan terutama pada jarak pandangnya yang sangat bergantung pada kondisi cuaca karena sistem ini bergantung pada optik agar berhasil mencapai target yang diinginkan. "Inovasi Israel terus membuka jalan, proyek laser baru ini akan mengubah pertahanan Israel menjadi lebih mematikan dan lebih maju. Ini pesan yang jelas bagi musuh kita, kemampuan kita sangat luas," kata Naftali Bennett, Menteri Pertahanan Israel.