Technologue.id, Jakarta - Google baru saja memperbarui layanan peta digitalnya, Google Maps. Pembaruan ini diklaim mampu menjauhkan penggunanya dari marabahaya seperti kebakaran hutan.
Dengan pembaruan ini, Google Maps akan memperingatkan dan menampilkan titik kebakaran hutan yang terjadi secara real time. Selain itu, juga akan memberikan petunjuk arah kepada pengguna untuk menghindarinya.
Baca Juga:
Palestina Hilang dari Google Maps, Ini Sanggahan Google
Dilansir dari The Verge (21/8/2020), Google menggunakan data dari satelit GOES National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) serta Google Earth Engine. Data tersebut menjadi dasar untuk membuat poligon digital yang mewakili perkiraan area dampak kebakaran hutan di Google Maps.
Titik kebakaran akan ditandai dengan garis berwarna merah dan garis tersebut akan berubah setiap jamnya seiringan dengan pergerakan api. Sayangnya, tingkat keakuratan sangat berpengaruh dengan koneksi internet dan ini menjadi masalah tersendiri bagi mereka yang sedang menyelamatkan diri.
Baca Juga:
Berumur 15 Tahun, Google Maps Punya Logo dan Fitur Baru
Google Maps dengan kemampuan teranyar ini sudah tersedia di seluruh Amerika Serikat. Untuk peluncuran global sendiri Google sedang mengupayakannya dan akan dilakukan secara bertahap.
Kehadiran Google Maps yang mampu membaca titik kebakaran sebelumnya memang telah dicanangkan jauh-jauh hari. Ini bermula dari kurangnya informasi tentang kebakaran hutan yang dikhawatirkan dapat membawa orang ke dalam bahaya alih-alih keselamatan.