Technologue.id, Jakarta - Aplikasi perpesanan WeChat baru-baru ini diterpa kabar miring. Sebuah laporan dari Citizen Lab Universitas Toronto menyebut aplikasi besutan Tencent ini telah menyalahgunakan data pengguna yang berada di luar China.
Dilansir dari Digital Trends pada Senin (18/5/2020), data-data atau konten komunikasi yang berasal dari luar China dikumpulkan ke basis data di Beijing. Kemudian data-data itu digunakan untuk dijadikan bahan menyensor akun-akun WeChat warga Tiongkok.
Baca Juga:
Mengenal Creepware yang Diberangus Google
Hal ini ditemukan setelah melakukan eksperimen dengan mengirim konten politik yang sensitif menggunakan WeChat dengan nomor yang berasal dari luar China dan dari China. Hasilnya konten yang menggunakan nomor dari luar China tidak disensor, sedangkan yang menggunakan nomor China disensor.
Menanggapi hal tersebut, Tencent mengaku telah menerima laporan dan akan segera menanggapinya dengan serius. Perusahaan asal China itu juga menyebut akan terus memprioritaskan privasi dan keamanan data pengguna.
Baca Juga:
AS Perpanjang Larangan Dagang Huawei
Meski begitu, belum diketahui tindakan apa yang akan dilakukan Tencent pada aplikasinya. Yang jelas, Tencent harus segera meluruskan masalah ini mengingat WeChat sendiri merupakan aplikasi populer dengan pengguna lebih dari satu miliar.
Tindakan pemantauan dan penyalahgunaan data ini sendiri belum diketahui apakah atas arahan dari pemerintah China atau bukan. Pasalnya, Citizen Lab hingga saat ini belum menemukan bukti yang mengarah kesana.