Technologue.id, Jakarta - Saat ini, begitu banyak informasi seputar virus Covid-19 atau yang dikenal dengan virus corona beredar luas di internet. Begitupun para pelaku kejahatan siber yang melakukan berbagai cara untuk mendapat keuntungan dari para pengguna yang kurang waspada atas fenomena ini. Terakhir, Kaspersky menemukan lebih dari 30 file berbahaya tersebar dengan kedok dokumen terkait coronavirus. Selanjutnya, para ahli juga telah mendeteksi sampel email spam menawarkan masker oksigen, yang mengklaim dapat melindungi pengguna dari virus corona dan infeksi yang ditularkan melalui udara.
Baca Juga: Kaspersky Temukan Peningkatan Aktivitas Ancaman Siber di Asia Tenggara
Email spam yang didistribusikan kepada pengguna mencakup informasi tentang masker yang mengklaim dapat melindungi dari berbagai virus di udara, termasuk virus corona khususnya, '99,99% of the time'. Setelah pengguna mengklik tautan pada email, mereka akan diarahkan ke sebuah laman dengan penawaran masker tersebut, dan diminta mengisi detail kartu kredit untuk melakukan pembelian. Karena situs web yang menghosting URL tidak terhubung dengan produk apapun yang diiklankan, kemungkinan besar pengguna tidak akan menerima barang dan hanya akan kehilangan sejumlah uang, atau dalam beberapa kasus mereka masih menerima produk namun dengan kualitas yang tidak sesuai. “Kami sering mendeteksi pesan spam yang tertaut ke topik populer. Ini adalah kasus khas di mana produk yang ditawarkan seharusnya memiliki kualitas luar biasa dan membantu pengguna untuk melindungi diri dari ancaman. Sementara pada kenyataannya produk tersebut tidak memiliki kualitas seperti itu atau bahkan tidak pernah ada. Perlu dicatat bahwa jenis masker anti-polusi seperti ini sangat diminati di Asia, sehingga membuatnya menarik bagi pengguna,” komentar Maria Vergelis, analis keamanan Kaspersky. Pihak Kaspersky menyarankan, jika Anda menerima tautan ke penawaran eksklusif melalui email, periksa tautan yang disematkan. Pasalnya terkadang akan berbeda dari yang terlihat. Jika ya, akses langsung halaman melalui situs web yang sah Lalu pastikan hanya melakukan pembelian melalui pasar resmi dan perhatikan alamat web jika Anda diarahkan ke sebuah halaman dari halaman lainnya. "Jika terdapat perbedaan dari pengecer resmi, pertimbangkan untuk memeriksa penawaran menarik tersebut dengan mencarinya di halaman web resmi," ujar Maria. Sebelumnya teknologi pendeteksi Kaspersky juga menemukan file berbahaya menyamar sebagai dokumen yang berkaitan dengan coronavirus, dimana virus ini telah menjadi topik utama media karena sifatnya yang membahayakan. File berbahaya yang ditemukan menyamar dengan kedok seolah file tersebut adalah pdf, mp4, docx tentang coronavirus.