Technologue.id, Jakarta - Euforia kehadiran smartphone flagship terbaru Apple iPhone 16 mendorong aksi penipuan yang menargetkan penggemar yang ingin buru-buru memiliki perangkat tersebut. Para peneliti di Kaspersky telah menemukan aktivitas penipuan seputar peluncuran iPhone terbaru. Salah satu penipuan umum yang digunakan oleh para penjahat siber berupa penawaran awal kepada para pengguna untuk memesan iPhone terbaru dengan diskon hampir 40%.
“Seperti kebanyakan rilis teknologi baru, peluncuran iPhone 16 telah menghasilkan antusiasme besar. Penjahat siber dengan cepat memanfaatkan tren ini, jadi pada saat-saat seperti inilah konsumen harus ekstra waspada," kata Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky.
Para korban diarahkan ke situs web yang memamerkan iPhone baru yang mengilap, dengan iming-iming untuk "menjadi salah satu orang pertama yang menikmati teknologi canggih". Setelah mengeklik tautan tersebut, mereka diminta memberikan informasi penagihan dan pengiriman, dengan opsi untuk membayar melalui PayPal.
Baca Juga:
Spesifikasi dan Harga Generasi Terbaru Apple iPhone 16
Faktur palsu dibuat setelah mengeklik 'tambahkan ke keranjang' atau 'beli'. dengan memperhitungkan pajak dan pengiriman, dan bahkan menawarkan "pengiriman gratis" untuk pesanan di atas $1.000.
Setelah pembayaran dilakukan, para korban segera menyadari bahwa uang telah hilang dari akun mereka, tetapi tidak ada iPhone yang dikirim. Yang lebih mengkhawatirkan, para penipu kini memiliki informasi pribadi mereka, yang dapat dijual di dark web.
Baca Juga:
Selain iPhone 16, Apple Rilis AirPods 4 Tanpa Kabel Pengisi Daya
Penipuan lain yang ditemukan oleh para ahli Kaspersky adalah tawaran dukungan teknis iPhone yang memungkinkan mereka memperbarui perangkat seluler mereka. Situs palsu tersebut, yang berbahasa Spanyol, yang mungkin ditujukan untuk pengguna Amerika Latin, juga mengklaim akan membawa mereka ke halaman tempat mereka dapat melaporkan kehilangan atau pencurian ponsel, dan halaman lain untuk membantu mereka menemukan perangkat mereka.
Terakhir, di bagian bawah, korban juga diberi pilihan untuk menghubungi layanan perbaikan. Sebagai gantinya, halaman tersebut hanya meminta Anda untuk masuk dengan ID Apple (halaman yang anehnya berbahasa Inggris).
Pengguna iPhone memahami bahwa jika seseorang telah mendapatkan ID Apple Anda, pada dasarnya mereka memegang kunci kerajaan digital Anda. Penipu dapat mengakses detail pribadi—seperti nama, alamat email, dan lainnya—dan menjualnya di dark web. Mereka juga dapat menyusup ke akun iCloud Anda, mendapatkan akses ke foto, dokumen, dan cadangan perangkat Anda.
Hal lebih mengkhawatirkan, mereka dapat melakukan pembelian tidak sah menggunakan ID Anda, melihat saldo akun, dan mengambil uang dari Apple Wallet Anda. Paling terburuk dari semuanya, perangkat Anda dapat dikunci dan ditahan untuk tebusan.
Svistunova menyarankan ketika melakukan pembelian baru, tetaplah menggunakan saluran resmi, bersikap skeptis terhadap penawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, dan selalu verifikasi URL sebelum membagikan informasi pribadi apa pun.