Technologue.id, Jakarta - Lembaga keamanan siber Awake Security mengungkap akan adanya serangan spyware yang mengancam 32 juta pengguna Google Chrome. Hal ini lantaran para pengguna tersebut mendownload ekstensi palsu dari browser besutan Google tersebut.
Dilansir dari CNN pada Sabtu (20/6/2020), Awake Secirity menyebut setidaknya ada 111 ekstensi palsu dari Google Chrome yang beredar dan telah didownload oleh para pengguna. Dimana ekstensi berbahaya ini mampu mengambil screenshot, mencuri kredensial login dan mencuri password.
Baca Juga:
Hati-hati Malware Berkedok Bantuan Dana Terdampak COVID-19
Lebih lanjut, ekstensi yang digunakan untuk memata-matai ini dikatakan masih terkait dengan perusahaan web hosting asal Israel yang menangani 250 ribu domain, Galvomm yang mana 15.000 diantaranya merupakan domain berbahaya.
Temuan ini dilaporkan Awake Security kepada raksasa teknologi yang dipimpin oleh Satya Nadella tersebut. Kemudian Google mengklaim telah menghapus ekstensi berbahaya yang beredar namun tetap mengingatkan bahwa ekstensi ini masih berpotensi menimbulkan bahaya bila terlanjur dipasang di perangkat.
Baca Juga:
Microsoft Lacak Serangan Phishing Berformat Excel
Juru bicara Google, Scott Westover mengatakan, "Kami menghargai kerja dari komunitas riset, dan ketika kami diperingatkan akan ekstensi yang melanggar aturan kami, kami langsung bertindak dan menggunakan insiden ini sebagai latihan untuk meningkatkan analisis otomatis dan manual kami,"
"Kami secara reguler memantau mencari ekstensi yang menggunakan teknik, kode dan perilaku serupa, dan menghapus ekstensi tersebut jika mereka melanggar kebijakan kami," tambahnya.