Technologue.id, Jakarta - Beredar isu bahwa mitra driver Gojek bakal mogok kerja dengan cara off bid atau mematikan aplikasi secara massal. Aksi ini diambil sebagai bentuk protes kepada GoTo (perusahaan gabungan Gojek-Tokopedia) yang dianggap memutuskan secara sepihak tentang insentif layanan Gokilat atau Gosend Sameday.
Kabar mengenai rencana mogok tersebut diketahui dari tweet akun bernama @arifnovianto_id. Akun tersebut memuat sebuah rilis yang menyatakan para mitra driver akan mogok. Rilis tersebut berjudul “Maaf Konsumen, Kami Mogok Kerja Karena GoTo Tidak Memanusiakan Kami”.
Baca Juga:
Merger Gojek-Tokopedia, Driver Harap Bonus dan Insentif Memadai
Dikutip dari laman berbagai sumber, pemilik akun Twitter @arifnoviantor_id tersebut mengatakan rilis itu dokumen dari himpunan driver Gosend. Rilis itu juga ramai dibahas di akun-akun Facebook mitra Gojek.
“Silahkan bisa dicek di grup-grup Facebook mereka, untuk mengecek kebenarannya.” Kata Arifnovianto.
Namun, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono, membantah bakal ada aksi mogok mitra driver Gojek pada 8 Juni, seperti rilis yang beredar di media sosial. Igun pun sudah memeriksa dan menanyakan kepada teman-teman di lapangan.
Menurutnya, rilis soal rencana mogok pada 8 Juni hanya sebaran-sebaran di media sosial saja, karena pihak penyebar rilis atau berita juga tidak berikan informasi kepada Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia.
Baca Juga:
Fakta-fakta Merger Gojek-Tokopedia
“Yang pasti berita tersebut bukan resmi dari kami dan rekan-rekan di lapangan pun tidak mengetahui, sehingga mereka akan melakukan aktivitas ojek daring seperti biasa.” Kata Igun.
Adapun mengenai penetapan insentif Gokilat, kata Igun, Garda Indonesia belum dapatkan konfirmasi dari pihak GoTo. Ia meminta pihak GoTo untuk lakukan klarifikasi tentang skema insentif terbaru agar tidak menimbulkan keresahan di rekan-rekan pengemudinya, juga agar tercipta ekosistem yang kondusif dan transparan.
“Apalagi saat ini merger diharapkan dapat memberikan kesejahteraan lebih kepada para mitra pengemudi ojek online.” Kata Igun.