Technologue.id, Jakarta - Aksi seorang anggota TNI AU menendang sepeda motor seorang peremuan yang sedang membonceng anak kecil hingga miring dan hampir jatuh viral di media sosial Instagram. Dalam video tersebut, anggota TNI AU tersebut masih mengenakan pakaian dinas dan mengendarai sepeda motor hitam Yamaha XMax dengan pelat nomor polisi berkode AA.
Peristiwa tersebut terjadi di Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi pada Senin (24/4). "Itu yang bawa motor ibu-ibu, dan bonceng anak kecil. Dia (ibu tersebut) juga ngerem mendadak karena di depannya ngerem mendadak. Ibu itu kaget kan karena depannya ngerem mendadak, nah ditabraklah sama om jagoan ini. Abis itu ditendang motornya," tulis akun @iknanthe dalam keterangan video tersebut.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Indan Gilang mengatakan dalam keterangan tertulisnya bahwa anggota tersebut berinisial ANG dengan pangkat Prajurit Kepala (Praka), anggota Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 471 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU. "Anggota tersebut adalah Praka ANG,” ujarnya.
Marsma Indan mengatakan, aksi arogan yang dilakukan Praka ANG terjadi saat pulang usai bertugas. Ketika itu, Praka ANG berada di belakang motor yang dikendarai oleh korban, Sri Dewi Kemuning. Ketika berada di pertigaan jalan raya Hankam Mabes TNI, Jatiwarna, Bekasi, motor yang dikendarai Sri mengerem mendadak. Praka ANG pun tanpa sengaja menabrak motor tersebut. "Dari peristiwa tersebut, terjadilah dialog antara Praka ANG dan Sri Dewi Kemuning, hingga memicu tindakan penendangan oleh Praka ANG kepada bagian samping motor Sri Dewi Kemuning."
Pasca peristiwa tersebut, Kepala Pusat Penerangan TNI Julius Widjojono menyebut bahwa Praka ANG telah ditahan di Pusat Polisi Militer TNI AU. "Akibat perbuatannya, Praka ANG sudah ditahan dan mendapatkan hukuman disiplin dari atasannya. "Panglima TNI Laksamana Yudo Margono atas nama segenap Prajurit TNI mohon maaf atas adanya perilaku arogan yang ditampilkan oleh oknum TNI tersebut," ujarnya.
Kopasgat TNI AU, lewat Komandan Denhanud 471 Pasgat Letnan Kolonel Pas Bagus Ajar Pamungkas, juga telah menemui dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada korban. "Pihak keluarga korban, yaitu Sri Dewi Kemuning dan ayahnya sudah memaafkan peristiwa yang terjadi pada Senin siang kemarin," ujar Marsma Indan. Ia mengaku pihaknya terbuka kepada masyarakat yang merasa diperlakukan arogan oleh prajurit TNI. "Bagi masyarakat yang mengalami atau melihat tindakan pelanggaran oleh anggota TNI AU, silakan dapat melaporkan ke satuan TNI AU terdekat," pungkasnya.