Technologue.id, Jakarta - Assalamualaikum, selamat siang Bapak, Ibu, paket! Sapa kurir Shopee Express dengan senyum sumringah saat dijumpai pemilik paket. Tapi tahukah Anda, pendapatan mereka ternyata tak secerah senyumnya?
Hal ini tergambar dari unggahan Arif Novianto dengan nama akun @arifnovianto_id di Twitter. Dalam unggahan, disebutkan bahwa ratusan mitra Shopee Express tengah melakukan demonstrasi karena perusahaan menurunkan bayaran atas jasa mereka.
"PEMOGOKAN hari ke 7 KURIR Shopee Express krna keputusan sepihak perusahaan menurunkan bayaran disaat BBM naik," cuit @arifnovianto_id, dikutip Technologue.id, Sabtu (17/9/2022).
"Hari ini, selain MOGOK, sekitar 500 kurir melakukan aksi protes di depan kantor SHOPEE di JAKARTA. Mereka menolak dibayar MURAH yaitu hanya 2.000 rupiah per paket," tulisnya lagi.
Menurut dia, saat ini sebagian besar kurir diklasifikasikan sebagai "mitra" bukan buruh. Sehingga mereka tidak mendapat upah minimum. Para kurir dibayar berdasarkan jumlah paket yg dikirim yakni Rp2.000/paket.
Sedangkan biaya produksi seperti kendaraan, BBM, handphone, pulsa, dan lainnya ditanggung sendiri oleh kurir.
@arifnovianto_id pun mempertanyakan apakah kurir Shopee Express cocok diklasifikasikan sebagai mitra. "Pada saat pertemuan dengan Kementerian Ketenagakerjaan saya sampaikan tidak. Mengapa? Karena para kurir tak punya fleksibilitas dan kebebasan kerja; Ada unsur pekerjaan, upah dan perintah; Mereka tak dapat hak sebgai mitra," cetusnya.
Dia menilai, pengklasifikasian kurir sebagai mitra hanya cara perusahaan agar tak membayar hak-hak kurir. Di antaranya, upah minimum, sarana produksi disediakan perusahaan, waktu kerja 40 jam/minggu, dan lainnya.
Sayangnya, ungkap dia, upaya menegakan kesalahan klasifikasi yang dialami kurir sampai saat ini tidak dilakukan pemerintah. "Akhirnya bnyak perusahaan yang mengganti para pekerjanya menjadi mitra," sesalnya.
Sebagai mitra, sambung @arifnovianto_id, kurir cenderung dibayar murah. Padahal kurir yang dibayar murah telah merugikan konsumen dan seller, lantaran tak ada kepastian pengiriman barang dan paket rentan rusak.
"Kurir tak mendapat bayaran dan kondisi kerja layak. Bayaran murah salah satunya akibat aturan Kominfo yang memperbolehkan," cuitnya lagi.
Hingga berita ini diturunkan, postingan ini mencatat 5.759 Retweets, 1.064 Quote Tweets, dan 16.800 Likes.