Technologue.id, Jakarta – Kendati statusnya startup, tetapi popularitas Essential di jagat smartphone global cukup tinggi. Bisa jadi, banyak yang mengenalnya sebagai bisnis yang dikembangkan Andy Rubin, co-founder Android. Namun, pastinya ada juga yang mengenal mereka sebagai produsen ponsel pintar yang cukup inovatif dengan desain dan fitur-fiturnya. Sayang, cobaan langsung menghadang mereka walaupun Essential Phone baru dirilis resmi akhir Mei kemarin. Ya, Keyssa Inc. telah menggugat Essential karena mencuri teknologi yang memungkinkan smartphone terkoneksi ke device lain seperti kamera tanpa kabel. Fitur ini yang dihadirkan Essential lewat produk kamera 360 derajatnya.
Baca juga:
Kelebihan Utama Essential Phone Justru Bisa Jadi Kerugian Besar
Dari penjelasan GSMArena (16/10/17), Keyssa mengklaim telah mengembangkan chip untuk handset yang dapat mentransfer data berukuran besar tanpa kabel atau Wi-Fi sejak 2009 lalu. Perusahaan yang digawangi Tony Fadell - mantan eksekutif Google layaknya Rubin - itu sengaja menciptakan teknologi tersebut untuk ponsel dan telah bermitra dengan vendor sekelas Samsung dan Foxconn.Baca juga:
Vendor Antah Berantah Lahirkan Ponsel Dual-Camera, Baguskah?
Nah, sebelum Essential merilis ponselnya yang dilabeli PH-1, mereka secara intensif berdiskusi dengan Keyssa selama 10 bulan untuk menggunakan chip itu. Namun tiba-tiba, Essential memutuskan hubungan tersebut dan memilih menggunakan chip dari perusahaan lain, SiBeam. Versi Keyssa, smartphone perdana Essential memakai desain antenna yang mereka ciptakan sekaligus metode yang mereka inisiasi. Inilah hal yang melatarbelakangi Keyssa menuntut kompensasi pada Essential.Baca juga:
Kira-kira, akankah konflik ini berlangsung panjang daripada perselisihan Apple dan Qualcomm yang di tahun ini menyeruak?