Technologue.id, Jakarta - Vaksin Covid-19 dalam bentuk pil akan memasuki tahap awal uji klinis. Ini berlangsung pada bulan Juni 2021 dan diharapkan sudah dapat diuji pada manusia.
Vaksin Covid-19 tersebut dikembangkan oleh Oravax, perusahaan gabungan yang dibentuk oleh perusahaan Israel-Amerika Oramed dan perusahaan India Premas Biotech.
Baca Juga:
Vaksin Covid-19 Dijual di Dark Web, Harganya?
Oravax, dalam siaran persnya mengatakan vaksin oral ini akan menjadi satu pilihan yang sedang dinilai untuk vaksin generasi kedua. Vaksin ini akan lebih mudah diberikan dan didistribusikan.
"Vaksin Covid-19 oral akan menyingkirkan beberapa hambatan distribusi. Penerima vaskin juga bisa melakukan vaksinasi mandiri di rumah," kata CEO Oramed, Nadav Kidron, dikutip dari Business Insider, Selasa (30/3/2021).
Belum diketahui secara pasti tingkat efektifitas vaksin Covid-19 ini hingga uji coba telah dilakukan. Meskipun berhasil, perusahaan baru bisa mengedarkannya satu tahun setelahnya.
Baca Juga:
Kominfo Take Down 111 Hoax Vaksin Covid-19 di Medsos
Prof Paul Hunter, Profesor Kedokteran di University of East Anglia, menyampaikan catatan kehati-hatian. Ia berharap vaksin dikembangkan dengan studi yang benar.
"Kami membutuhkan studi yang benar untuk membuktikan manfaat vaksin oral. Jika ini berhadil maka akan banyak sekali manfaat, salah satunya adalah bagi orang yang fobia jarum," katanya.