Technologue.id, Jakarta - Sejak dideteksi kehadirannya Februari silam, malware Hummingbad ternyata semakin merajalela. Tingkat ancaman yang diakibatkan Hummingbad cukup tinggi, mengingat malware yang satu ini menyerang dengan cara me-root perangkat Android lalu meng-install-nya dengan beragam aplikasi dan secara sporadis menampilkan iklan. Berdasarkan pantauan Check Point, pengguna Android di Indonesia masuk sebagai sasaran terempuk, terbukti dengan jumlah korban yang mencapai lebih dari 489 ribu. Tak ayal, Indonesia pun menduduki peringkat empat di daftar negara dengan infeksi Hummingbad tertinggi secara global. [caption id="attachment_4086" align="alignnone" width="752"] Sebaran malware Hummingbad (sumber: Check Point)[/caption] Dari sekitar 10 juta gawai yang berhasil terinfeksi, Tiongkok adalah negara terparah dengan 1,6 juta lebih korban. Yang lebih miris, setelah Check Point menelusuri server dari sampel Hummingbad, ternyata malware itu dikembangkan oleh sekelompok orang yang bekerja di gedung milik Yingmob. Yingmob sendiri adalah bisnis legal yang berada di Beijing dan bergerak di sektor iklan mobile. Dalam Hummingbad Research Report-nya, Check Point memperkirakan Yingmob mampu meraup Rp 4 miliar per bulannya gara-gara praktik haram ini. Oleh karena itu, sebaiknya Anda lebih berhati-hati untuk tidak mengklik link yang mencurigakan atau mengunduh apps dari pasar aplikasi selain Google Play Store.   Baca juga : SAMSUNG GALAXY NOTE 7 MIRIP DENGAN YANG LAMA, TAPI… BIKIN PONSEL ANDROID, BLACKBERRY CARI SEKUTU RESMI, VIVO X7 DAN X7 PLUS PUNYA KAMERA SELFIE 16MP