Technologue.id - Jakarta, Bubble startup menjadi isu yang tidak lagi asing bag kita semua. Bagaimana tidak, banyak industri startup yang saat ini mengalami hal tersebut. Bubble startup merupakan fenomana yang terjadi karena adanya isu profitabilitas bisnis dan berbagai kerugian lainnya dari sisi operasional.
Oleh karena itulah, banyak perusahaan yang harus mengelola kegiatan operasional mereka secara efisien dan produktif demi meraih pertumbuhan bisnis.
Baca Juga:
10 Bulan Tenggelam di Dasar Sungai, iPhone Ini Masih Berfungsi Normal
Berdasarkan jumlah bisnis yang dibantu oleh Kata.ai, startup menempati posisi kedua terbesar sebagai industri yang intensif menggunakan chatbot dalam kegiatan operasionalnya.
“Perusahaan startup merupakan kategori pelanggan kedua terbesar setelah segmen enterprise. Jumlahnya mencapai 18,4%. Ragam startup pun bervariasi mulai dari e-commerce, edutech, healthcare, dan fintech," kata Irzan Raditya, CEO & Co-Founder Kata.ai.
Menurut Irzan, bisnis startup identik dengan strategi penetrasi pasar dengan budget marketing yang tinggi. Tidak mengherankan, banyak startup menggunakan teknologi sebagai strategi untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis yang eksponensial.
Baca Juga:
Fitur Unggulan Samsung Bespoke AirDresser Cuma Ada di Indonesia
Dalam membantu mitra-mitranya, Kata.ai menggunakan produk chatbot yang dinilai lebih efisien dan praktis.
Penggunaan chatbot dapat membantu konsumen untuk berkomunikasi langsung secara real time dengan tingkat akurasi pengenalan bahasa yang tinggi.
Adapun, dari sisi operasional, kehadiran manusia sebagai agen customer service dapat difokuskan pada pekerjaan yang lebih sulit serta melibatkan sisi emosional terutama dalam kasus keluhan pelanggan.