Technologue.id, Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) diundang oleh UNESCO untuk bisa melakukan pemaparan konsep program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Akasara Nusantara (Mimdan).
Pandi diminta melakukan pemaparan pada pertengahan bulan November tahun 2021 ini di Paris, Prancis. Nantinya pemaparan akan dilangsungkan berbarengan dengan konferensi umum yang diikuti oleh berbagai negara.
Baca Juga:
Program Digitalisasi Aksara Banjir Dukungan Netizen
Dr. Ming-Kuok LIM, Advisor for Communication and Information UNESCO, menyebut pemaparan program Mimdan akan sangat relevan jika digelar bersama konferensi umum. Sebab kegiatan tersebut juga memuat bidang budaya termasuk bahasa daerah.
"UNESCO mengakui pentingnya mempromosikan multibahasa dan akses yang adil ke informasi dan pengetahuan, terutama di domain publik," kata Ming dalam keterangan resminya yang dikutip pada Selasa (16/3/2021).
Baca Juga:
IFSoc Dorong Pemerintah Digitalisasi Bansos
"UNESCO akan berperan utama dalam mendorong akses ke informasi untuk multibahasa dan keragaman budaya di jaringan informasi global serta mengajak negara anggotanya untuk mendukung mereka mengenai pengembangan informasi multikultural," lanjutnya.
Dikatakan Ming, UNESCO telah telah mengirimkan surat kepada PANDI untuk melakukan komunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pandi diharapkan bisa berkordinasi untuk mengirimkan informasi untuk dilaporkan.