Technologue.id - Sebagai sebuah Corporate Venture Capital (CVC), UMG Idealab jelas bukan pemain baru. Perusahaan ini setidaknya telah menanamkan investasinya pada 11 startup asal Indonesia. Bahkan ke depannya, UMG Idealab yang diprakarsai oleh Kiwi Aliwarga ini pun ingin lebih banyak menggelontorkan investasinya untuk startup Indonesia. Tak tanggung-tanggung, disebutkan ada sekitar 20 startup yang ditargetkan untuk menerima investasi dari anak perusahaan UMG Myanmar ini. Adapun sektor yang disasar antara lain adalah Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), voice recognition, big data, dan agritech. Nilai investasi yang disiapkan berada di rentang USD 50 ribu sampai USD 1 juta.
Baca juga:
Mengembangkan Bisnis Startup Tanpa Sokongan Investor, Mungkinkah?
Penargetan sektor-sektor tersebut juga tak lepas dari pengembangan agritech yang merupakan sektor yang paling ingin digeber oleh UMG Idealab. Hal ini telah dibuktikan oleh peluncuran aplikasi bertajuk RiTX yang diresmikan langsung oleh Kiwi belum lama ini. RiTX sendiri menyediakan layanan terpadu untuk sektor pertanian. Layanan yang dimaksud di antaranya adalah laporan prakiraan cuaca, kanal komunikasi antarpetani, analisis harga pasar, dan bahkan marketplace sebagai wadah jual-beli produk pertanian seperti benih, pupuk, pestisida, serta peralatan pertanian, dan lain-lain. Selain itu aplikasi agritech juga memanfaatkan penggunaan sensor yang ditancapkan di lahan pertanian. Data yang diperoleh menjadi dasar prediksi mengenai kondisi kesuburan lahan, jadwal tanam, pemupukan dan estimasi panen berdasarkan cuaca, hingga kondisi tanah dan air. “Data ini nantinya dapat dilihat langsung dari aplikasi mobile ataupun dashboard pada situs web yang dapat diakses oleh pengguna,” jelas Kiwi, CEO UMG Idealab.Baca juga:
Arus Modal Investor Global Penting Bagi Kelangsungan Startup Digital
Kiwi berharap, peluncuran aplikasi agritech ini mampu memudahkan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. Apalagi pertanian menjadi sektor yang memiliki pertumbuhan tertinggi kedua, yakni sebesar 8,44% pada kuartal II tahun 2019 ini. Di atasnya ada industri pengolahan, sedangkan di bawahnya adalah perdagangan dan konstruksi. “Dengan aplikasi ini, para petani diharapkan bisa memanfaatkan informasi dalam aplikasi guna mencapai hasil panen dan taraf ekonomi yang lebih baik. Kami bercita-cita dapat melihat kehidupan para petani Indonesia sejahtera, seperti petani di negara lainnya,” imbuhnya.Baca juga:
Tak sampai di situ, UMG Idealab juga berencana mendirikan UMG Center of Excellence yang berupa fasilitas laboratorium untuk beragam kegiatan penelitian Agro-Biotech, riset alat-alat pertanian, perikanan dan peternakan, serta penelitian berbagai hal terkait teknologi di sektor pertanian. Fasilitas ini diharapkan bisa terwujud di 2019 ini dengan rencana lokasi di daerah Bangunkerto, Kec. Turi, Sleman.