Technologue.id, Jakarta - Program Studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia, sedang embangkan mata kuliah game.
Ketua Program Studi Produksi Media Program Pendidikan Vokasi UI, N. Rangga Wiwesa menjelaskan, saat ini game berpotensi jadi media baru yang dapat dikembangkan menjadi industri yang komersial dan menjanjikan.
Baca Juga:
Panitia Piala Presiden Esports 2022 Buka Registrasi Game Lokal
Selain mata kuliah game, prodi Produksi Media juga bekali mahasiswa dengan beberapa mata kuliah lain seperti produksi komik, esports, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), fotografi digital, livestream, konten musik, film, desain, dan mata kuliah lainnya.
"Untuk itu, kami mulai mengembangkan kurikulum berbasis media-media baru yang perlu mulai dikenalkan kepada masyarakat. Salah satunya adalah game,” kata Rangga.
Ranggapun menjelaskan, sebagai media baru, imagegame saat ini cuma dipandang sebagai media hiburan saja di masyarakat. Padahal, game juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti di bidang pendidikan dan pembelajaran.
Pada 2021 lalu, lembaga riset Statista mencatat Indonesia masuk peringkat ke-16 pasar game dunia atau keempat di Asia Pasifik dengan nilai US$ 1,68 miliar (sekitar lebih dari Rp25 triliun). Angka itu diprediksi terus naik seiring semakin banyaknya penggemar mobilegame.
“Upaya ini diharapkan agar lulusan Produksi Media dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri, terutama industri digital ke depan,“ tambah Rangga.
Baca Juga:
Piala Presiden Esports 2022 Digelar, Hadiahnya Bisa Beli Mobil Mewah
Untuk penuhi capaian pembelajaran mata kuliah game ini, Program Studi Produksi Media bakal lakukan kolaborasi bareng beberapa industri buat tambahkan game ke beberapa mata kuliah, seperti Google Indonesia, GoPlay, Perusahaan Film Negara (PFN), Bumilangit, The Pokémon Company, dan lainnya.
Bukan cuma itu, prodi Produksi Media juga berkontribusi dalam konsorsium GameDeveloper, Program Microcredential Game Developer (PMGD) yang diinisiasi oleh Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute) Universitas Terbuka (UT) pada Juni lalu.
Prodi Produksi Media juga satu-satunya program studi di UI yang ditunjuk oleh Center for Independent Learning (CIL) UI, sebagai wakil Universitas Indonesia di konsorsium tersebut.
“Prodi Produksi Media terus berupaya untuk melengkapi lingkup pembelajaran di bidang media yang belum ada di lingkungan UI, untuk memperkaya khasanah media baru yang berpotensi besar menjadi industri di Indonesia,” tutup Rangga.
Langkah besar yang dilakukan program studi Produksi Media Vokasi UI ini diharapkan bisa berkontribusi agar industri game Indonesia bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.