Technologue.id, Jakarta - Twitter baru saja mengumumkan kebijakan baru terkait "Ucapan Kekerasan" yang menegaskan bahwa mereka tidak mentolerir tindakan kekerasan.

Kebijakan ini mirip dengan kebijakan ancaman kekerasan Twitter sebelumnya, namun lebih spesifik dalam beberapa konsep dan lebih samar-samar dalam hal lainnya.

Baca Juga:
Twitter Alternative, Bluesky Siap Diluncurkan di App Store sebagai Invite-Only App

Pembatasan Kebijakan Baru Twitter

Kebijakan baru ini melarang pengguna untuk mengancam atau memuji kekerasan dalam kebanyakan skenario (masing-masing memiliki pengecualian untuk ucapan "hiperbola" antara teman). Namun, aturan baru ini tampaknya memperluas beberapa konsep sambil memangkas beberapa konsep lain.

Salah satu perubahan utama adalah penghapusan contoh kasus dalam aturan sebelumnya. Yang terasa sebagai perubahan yang berarti adalah ketidaktegasan kebijakan baru dalam melindungi siapa yang dituju.

Kebijakan baru tidak menyebutkan kata "individu" atau "kelompok" dan memilih untuk merujuk pada "orang lain."

Meskipun itu bisa diartikan sebagai melindungi kelompok yang terpinggirkan, tidak ada yang spesifik yang dapat Anda tunjukkan yang benar-benar membuktikan itu.

Perubahan lainnya termasuk larangan ancaman terhadap "rumah dan perlindungan sipil, atau infrastruktur."

Kebijakan baru juga mencakup pengecualian untuk ucapan yang terkait dengan video game dan acara olahraga, serta "satire, atau ekspresi artistik ketika konteksnya mengekspresikan sudut pandang bukan memprovokasi kekerasan atau cedera yang dapat ditindaklanjuti."