Technologue.id, Jakarta - Media sosial Twitter mengancam bakal menutup sementara (suspen) akun-akun pengguna yang secara terbuka menulis tweet berisikan harapan agar Presiden Amerika Serikat Donald Trump meninggal setelah positif terjangkit virus Covid-19.
Jumat (2/10/2020) lalu Presiden Trump dan ibu negara Melania Trump dilaporkan mengidap Covid-19. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Trump melalui akun Twitter resminya.
Baca Juga:
Presiden AS Donald Trump Positif Terjangkit Covid-19
Banyak pendukungnya yang mendoakan agar pria berusia 74 tahun ini cepat sembuh dan bisa beraktivitas sedia kala, salah satunya kembali melakukan kampanye presiden. Namun di saat yang sama, banyak pula netizen yang berharap agar penyakit Trump ini semakin parah hingga berujung kematian, sebagaimana dilaporkan oleh The Verge (2/10/2020).
Seperti yang dapat Anda bayangkan, hal itu secara tegas melanggar aturan Twitter - dan perusahaan bakal memberikan teguran keras berupa suspend terhadap akun-akun yang terpantau memposting harapan terhadap kematian seseorang.
"Tweet yang menginginkan atau mengharapkan kematian, cedera tubuh yang serius, atau penyakit fatal terhadap siapa pun, tidak diperbolehkan dan harus dihapus," bunyi keterangan dari Twitter.
Secara khusus, Twitter memberi tahu publikasi bahwa mereka akan menangguhkan orang-orang yang mengharapkan kematian Trump, meskipun tidak jelas seberapa sering Twitter dapat melakukan hal tersebut.
Baca Juga:
Kampanye Pemilu Presiden Bikin Donald Trump Positif COVID-19?
Media sosial dengan lambang Burung Biru itu akan menghapus konten yang berisikan ancaman pembunuhan atau konten yang ditargetkan langsung ke presiden yang mengharapkan kematiannya, termasuk komentar di postingan atau halamannya. Bukan hanya konten yang menandai dirinya.
Berikut adalah contoh balasan baru-baru ini untuk tweet asli Trump yang tampaknya berusaha menghindari deteksi dari Twitter.
Di sisi lain, Presiden Trump saat ini berada di Pusat Medis Walter Reed untuk pengujian dan perawatan.