Technologue.id, Jakarta - XL Axiata mengumumkan keberhasilannya melewati awal tahun 2020 ini. Perusahaan menyebut mampu mempertahankan kinerja yang baik di triwulan pertama yang memiliki banyak tantangan berat.
Melalui pernyataan tertulisnya pada Senin (11/5/2020), Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, “Tiga bulan pertama selalu menjadi periode yang berat. Namun, kinerja tahun 2019 ditambah dengan produk inovatif, serta kualitas jaringan yang kuat, membawa kami mewujudkan hasil positif."
Dian menambahkan pendapatan perusahaan meningkat sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dan 1,3% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ). EBITDA juga meningkat 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) yang didorong oleh pertumbuhan revenue, efisiensi biaya dan implementasi IFRS16, sehingga pencapaian laba bersih juga meningkat secara signifikan sebesar Rp 1,5 triliun.
Baca Juga:
Sasar Pelajar MA, XL Axiata Gagas Akademi Madrasah Digital 2020
"XL Axiata berhasil meningkatkan penetrasi penggunaan smartphone mencapai 86% akhir triwulan 1. Keberhasilan tersebut turut mendorong kenaikan pendapatan data sebesar 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY), dan saat ini pendapatan dari data berkontribusi sebesar 91% dari total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan", ujar Dian.
Lebih lanjut Dian menyebut total trafik sepanjang triwulan 1 tersebut meningkat 41% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dan 7% dibandingkan triwulan sebelumnya (QoQ). Sejak memasuki masa anjuran bekerja dan belajar di rumah (WFH) di pertengahan Maret, seiring dengan merebaknya Covid-19, trafik data juga telah meningkat 15% dibandingkan periode sebelum WFH.
Sayangnya, Dian menyebut total pelanggan XL Axiata di periode ini mengalami penurunan tipis menjadi 55,5 juta karena persaingan yang semakin ketat. Meski demikian, pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) tetap stabil di 36 ribu, sama dengan kuartal sebelumnya (QoQ) dan meningkat sebesar 6% dibandingkan dengan 1Q 2019 (YoY).
Baca Juga:
XL Axiata Hadirkan Beragam Paket Internet Ramadhan
Di sisi lain dikatakan, beban usaha tercatat menurun 10% YoY dan menurun 13% QoQ. Hal ini bisa terjadi karena beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (-23% YoY dan -24% QoQ) sebagai hasil dari adopsi IFRS 16. Sementara itu, biaya interkoneksi dan biaya lainnya turun 9% lebih rendah YoY karena menurunnya interkoneksi dari trafik layanan voice. Biaya pemasaran juga turun 1% lebih rendah YoY karena terjadinya pergeseran pengeluaran ke digital.
"XL Axiata akan terus berinvestasi untuk memperluas dan meningkatkan kualitas jaringannya di seluruh Indonesia. Per akhir Maret 2020, XL Axiata memiliki lebih dari 133 ribu BTS, meningkat 9% dbandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). Sebanyak lebih dari 43 ribu BTS di antaranya merupakan BTS 4G," tandas Dian.
Jaringan 4G XL Axiata sendiri kini telah hadir dan melayani pelanggan di 449 kota/kabupaten yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Meskipun terganggu pandemi Covid-19, instalasi jaringan terus berjalan sesuai rencana dan diharapkan akan selesai sebelum Lebaran.