Technologue.id, Jakarta - Meta AI merupakan tools AI generatif sumber terbuka yang dirilis oleh Meta dan kini didukung dengan model bahasa besar Llama 3 yang lebih kuat. Peningkatan pada tools AI ini memungkinkan output yang lebih baik dari sebelumnya.
Terdapat dua jenis Llama 3 yang tersedia, Llama 3 8B yang memiliki 8 miliar parameter dan Llama 3 70B yang memiliki 70 miliar parameter. Umumnya, semakin banyak parameter yang dimiliki model AI, semakin baik keluaran atau outputnya.
Tujuan Meta adalah menciptakan model terbuka yang dapat bersaing dengan model AI terbaik di pasar. Meta mengatakan karena model ini bersifat open source, perusahaan dapat berinteraksi dengan komunitas seiring berkembangnya model AI-nya.
Saat ini Llama 3 hanyalah model berbasis teks, namun Meta ingin menjadi multibahasa dan multimodal di masa depan, dengan kemampuan penalaran dan kode, dikutip dari Cnet.
Meta mengatakan bahwa dalam tes benchmark, Llama 3 8B mengungguli Mistral 7B dan Gemma 7B, dua AI open-source lainnya. Meta mengatakan Llama 3 70B diklaim mengungguli Google Gemini Pro 1.5 baru dan Claude 3 Sonnet dari Anthropic.
Baca Juga:
Terbang 72 Kali, NASA Kenang Helikopter Ingenuity Melalui Video
Meta juga mengatakan bahwa dalam tes evaluasi manusia, Llama 3 70B menang melawan Claude Sonnet, Mistral Medium, dan GPT 3.5 OpenAI.
Fokus Meta ke kecerdasan buatan terjadi setelah OpenAI berhasil mengalahkan Big Tech lainnya dengan merilis ChatGPT 3.5 pada akhir 2022. ChatGPT menandai keberhasilan model AI yang dapat menjawab pertanyaan.
Di Meta Connect September lalu, CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan sejumlah produk AI, termasuk chatbot AI, generator gambar AI, kacamata pintar Ray-Ban Meta yang didukung AI, dan karakter AI berdasarkan selebriti seperti Snoop Dogg.