Technologue.id, Jakarta - Tokopedia melakukan upaya dalam mencegah lonjakan harga masker yang tidak sesuai mekanisme pasar di tengah mewabahnya Covid-19.
Ekhel Chandra Wijaya, External Communications Senior Lead Tokopedia, mengatakan, Tokopedia terus melakukan upaya untuk memastikan berbagai produk kesehatan yang dijual dalam platform Tokopedia sesuai dengan harga pasaran.
Baca Juga: Perkuat Bisnis, Tokopedia Andalkan Teknologi Artificial
Bila ada oknum penjual yang sembarangan mematok harga jual masker terlalu tinggi, mereka akan menindak secara tegas sesuai prosedur yang berlaku.
“Jika ada penjual yang menetapkan harga tidak wajar, Tokopedia berhak melakukan tindakan mulai dari peneguran, moderasi, hingga penutupan toko secara sementara,” kata Ekhel, usai mengisi acara perkenalan Forum Wartawan Teknologi Indonesia (Forwat ID), di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Ekhel mengatakan, sebagai upaya menciptakan peluang bagi para penjual di Indonesia, Tokopedia bersifat user generated content (UGC). Artinya setiap pihak dapat melakukan pengunggahan produk di Tokopedia secara bebas dan mandiri. Namun jika hal ini disalahgunakan, Tokopedia akan melakukan upaya tegas.
“UGC sangat bermanfaat, namun tetap harus kami sertai dengan aksi proaktif untuk menjaga norma dan hukum yang berlaku. Kami juga mengimbau masyarakat agar dapat melaporkan produk dengan harga yang tidak wajar, langsung dari fitur Laporkan yang ada di setiap halaman produk,” ungkapnya.
Masyarakat atau konsumen berhak mendapatkan akses produk kesehatan dengan harga yang wajar. Tindakan penjual yang menaikkan harga produk secara tidak wajar dalam situasi seperti ini sangat merugikan konsumen.
Baca Juga:
Soal harga masker yang dinilai wajar, Ekhel mengaku pihaknya masih melakukan komunikasi dengan pemerintah dalam menetapkan harga resmi masker yang beredar di pasaran.
"Kita masih koordinasi dengan pemerintah. Saat ini kami masih berpatokan dengan harga history toko, misalnya sebelumnya harga rata-rata berapa, dan kemudian jadi berapa. Bila melebihi rata-rata nanti sudah masuk alert kita," jelasnya.