Technologue.id, Jakarta - Seorang anak laki-laki 11 tahun dari Handan, sebuah kota di Cina, bersama adiknya yang berusia sembilan tahun melompat dari gedung setinggi lima lantai (15 m) meniru adegan game yang sedang mereka mainkan.
Menurut informasi dari orang tuanya, kedua anak ini bermain game mobile secara berlebihan semenjak seluruh kota melakukan karantina COVID-19. Game yang mereka mainkan adalah Game for Peace (PUBG Mobile versi Cina) dan Mini World, game open-world yang mirip dengan Minecraft.
Bocah itu mengatakan alasannya untuk melompat dari gedung adalah untuk menguji apakah mereka bisa terbang atau hidup kembali seperti karakter di kedua game tersebut. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa "tidak peduli berapa kali terjatuh di Mini World, maka akan dibangkitkan kembali tanpa gagal".
Kedua orang tuanya lalu menemukan tubuh mereka sudah tergeletak di tanah. Mereka cukup beruntung bahwa keduanya selamat, masing-masing menderita patah tulang.
Sebelumnya, kabar operasi keduanya dibungkam oleh uang yang dipinjam dari saudara dan crowdfunding online. Namun, alasan di balik aksi melompat mereka terungkap selama dirawat di rumah sakit, keluarga berusaha untuk menuntut kompensasi dari developer game.
Ayah kedua bocah itu, Shen, menjelaskan bahwa kedua anaknya memainkan game itu lebih dari delapan jam sehari sebelum kejadian.
Menurut dokter yang menangani mereka, cedera yang mereka alami adalah permanen dan tidak akan pernah pulih sepenuhnya.
Hal ini dapat menimpa semua orang, orang tua harus membatasi waktu bermain game anak mereka dan memberikan bimbingan personal, karena anak-anak sangat mudah dipengaruhi oleh hal berbau fiksi.