Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tips tingkatkan personal branding di LinkedIn
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Mencari pekerjaan sekarang ini bisa dibilang susah susah gampang. Disamping berbagai posisi penting di perusahaan sudah terisi oleh pekerja dari generasi pendahulu dengan usia paruh baya, tentunya industri kerja saat ini juga didominasi para kalangan muda alias generasi millennial. Oleh karenanya, buat Anda yang ingin segera dipersunting oleh perusahaan impian, bisa memanfaatkan jalur situs online yang cenderung lebih cepat akan penyebaran informasinya. LinkedIn sebagai jaringan terhadap para professional di dunia, tak terkecuali di Asia Tenggara yang termasuk didalamnya Indonesia merupakan satu dari sekian banyak media, dapat dijadikan wadah bagi Anda para ‘ job seeker’. Saat ini LinkedIn memiliki lebih dari 92 juta anggita di wilayan Asia Pasifik. Lalu, ada lebih dari 433 juta di seluruh dunia berdasarkan data dari kuartal pertama tahun 2016. Tak kurang dari 6 juta orang telah menjadi anggota LinkedIn di Indonesia. Namun, seringkali tak sedikit para pengguna yang mengabaikan soal keutuhan profil di LinkedIn yang mereka punya. Alhasil, tak ada satu pun perusahaan yang tertarik untuk memperkerjakan Anda mengingat kurangnya personal branding pada diri Anda. Nah, berikut redaksi Technologue.id akan merangkum beragam tips untuk Anda khususnya generasi millennial supaya cepat mendapat pekerjaan tetap lewat LinkedIn:  

  1. Optimalisasi profil.
Melalui LinkedIn kita harus bisa memaparkan dengan baik cerita, keterampilan, memperluas koneksi, dan juga wawasan. Maka darinya, Anda bisa mengoptimalkan profil di akun LinkedIn dengan mencantumkan banyak informasi tentang diri Anda dan dapat mempublikasikannya. “Melalui LinkedIn, para pencari kerja bisa mencari pekerjaan, proyek, pengalaman, hingga latarbelakang siapa dan apa saja. Dan generasi millennial memiliki kecenderungan untuk lebih memanfaatkan LinkedIn dibandingkan dengan generasi pendahulunya,” kata Frank Koo, Head of Talent Solutionsm LinkedIn Southeast Asia hari ini pada acara LinkedIn Media Forum: Empowering Millennials di salah satu Hotel di Jakarta. Sementara untuk penulisan nama Anda di profil pun harus jelas. “Taruh dengan detil berbagai informasi mengenai perjalanan karir Anda dari awal dan tidak sebatas judul dan nama perusahaan tempat bekerjanya saja. Termasuk berbagai achievement yang telah diraih di masing-masing perusahaan yang menjadi tempat bekerja agar orang lain tak langsung mengikar kalau Anda adalah ‘kutu loncat’,” ujar Mohamad Ario Adimas, Head Division Integrated Marketing Communication Indosat Ooredoo saat ditemui dalam acara yang sama.
  1. Foto di profil jelas.
Ada baiknya segera ganti foto Anda yang terpasang, semisal ketika sedang snorkeling atau bergaya layaknya anak gunung. “Memasang foto tidak harus resmi sekali dengan memakai jas. Tetapi foto yang terpampang haruslah jelas, posisi menghadap kedepan,” jelas pria kelahiran tahun 1988 tersebut.
  1. Menciptakan koneksi yang berkualitas.
Ini berarti nantinya para pencari kerja dapat terhubung dengan banyak orang penting. Maka untuk dapat memiliki hubungan jangka panjang, Anda harus mampu mengoneksikan diri dengan berbagai professional hebat dengan sebaik mungkin.
  1. Sesuaikan feed.
Adalah dengan mengikuti orang-orang yang menurut Anda paling penting dan tepat menurut kompetensi serta karakter diri Anda. “Buatlah profil dimana Anda hanya terhubung dengan teman-teman yang memang memiliki korelasi saja dengan Anda,” tambah Adimas.
  1. Biarkan orang buat testimonial untuk Anda.
Caranya, kata Adimas lagi, tidak dengan memaksa orang lain untuk harus membuat testimonial tentang kinerja Anda selama ini. Melainkan, pastikan diri Anda dahulu apakah pernah mengerjakan suatu proyek yang dirasa orang lain puas atas kinerja Anda. Setelah itu, biarkan Anda yang membuat atau menuliskan testimonial ke orang tersebut lebih dulu. “Jangan sungkan untuk memberi testimonial untuk orang lain yang Anda anggap berpotensi baik. Barulah nanti apabila orang itu melihat Anda adalah orang yang berarti buat mereka tentu testimonial akan dia balas kembali untuk Anda,” ungkapnya. Terakhir, jangan membanjiri kolom testimonial pada profil Anda dengan tulisan dari teman-teman satu kantor.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun