Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tips Melindungi Wallet Crypto Agar Aman
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Pertumbuhan crypto di Indonesia terus berkembang. Bahkan sekarang ini banyak generasi muda lebih memilih Bitcoin dalam investasi atau trading. Meski crypto memiliki resiko yang besar, tetapi juga memberikan keuntungan yang sebanding.

Namun sebelum melakukan trading atau investasi tentunya kamu harus memiliki wallet crypto, sebagai tempat untuk menyimpan aset crypto yang kamu miliki sehingga aman dari kejahatan dunia maya yang membobol crypto kamu.

Apa Itu Wallet Crypto?

Dilansir dari Pintu Academy, wallet crypto merupakan tempat yang berfungsi untuk menyimpan, mengirim, dan menerima cryptocurrency. Wallet ini melindungi private keys (kata kunci yang memberi kamu akses ke aset crypto yang kamu miliki) agar tetap aman.

Sehingga memungkinkan kamu untuk melakukan transfer serta menerima mata uang digital seperti bitcoin, ETH, Solana, dll. Berbeda dengan dompet konvensional yang menyimpan uang tunai fisik, wallet crypto tidak menyimpan cryptocurrency itu sendiri.

Aset kamu disimpan di dalam blockchain, dan hanya private keys yang dapat mengaksesnya. Private keys berfungsi untuk membuktikan bahwa kamu memiliki uang digital dan membantu dalam melakukan transaksi dengan aset yang dimiliki.

Kehilangan private keys membuat kamu tidak bisa mengakses aset yang kamu miliki. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keamanan dompet keras yang kamu miliki atau memilih layanan dompet yang terpercaya.

Tips Melindungi Wallet Crypto

Perlindungan bagi wallet crypto sangatlah krusial, terutama dengan banyaknya kasus peretasan yang terjadi. Berikut tips untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko peretasan dompet crypto, diantaranya adalah:

1. Ganti kata sandi secara berkala dan gunakan pengelola kata sandi

Sangat penting untuk membuat kata sandi yang kuat, menyimpannya dengan baik, dan memperbaruinya secara berkala. Saat memilih kata sandi untuk dompet crypto atau situs yang sifatnya sensitif lainnya, pilihlah yang unik daripada yang sudah ada dan digunakan di tempat lain.

Pastikan kata sandi tersebut tidak mengandung informasi pribadi. Sebaiknya, simpan kata sandi ini menggunakan pengelola kata sandi dan disarankan untuk memperbarui kata sandi setiap enam bulan.

2. Aktifkan autentikasi dua faktor

Pastikan untuk menghidupkan autentikasi dua faktor, karena ini merupakan metode yang sangat efektif untuk menghindari pencurian. Jika perangkat yang kamu gunakan mendukung autentikasi biometrik, itu akan lebih meningkatkan keamanan. Ini berarti, hanya dengan memindai wajah, suara, atau sidik jari, maka kamu dapat mengaksesnya.

3. Pecah investasi ke dalam beberapa dompet

Seperti investasi lain, sebaiknya tidak hanya tergantung pada satu dompet. Alih-alih menempatkan semua NFT dan cryptocurrency di satu tempat, cobalah untuk membaginya menjadi dua atau lebih. Ketika mencari airdrop untuk mendapatkan NFT gratis, menggunakan DEX baru, dan aktivitas lain, sebaiknya gunakan dompet yang berbeda dari dompet utama.

Semakin besar investasinya, semakin penting untuk menyimpannya terpisah. Banyak investor menggunakan hot wallet untuk transaksi sehari-hari, sedangkan cold wallet digunakan untuk menyimpan aset jangka panjang, seperti tabungan pensiun.

4. Hati-hati terhadap penipuan phishing

Waspadai pelaku phishing yang mungkin terus mencoba mengakses akun crypto. Jika seseorang meminta private key melalui email, pesan teks, atau panggilan, abaikan mereka dan tetap waspada. Jangan sekali-kali membagikan private key kepada orang lain.

Usaha phishing sering mengeksploitasi perasaan seseorang untuk menipu agar memberikan informasi pribadi, jadi jangan terjebak dalam pesan yang berpura-pura sebagai kontes atau perusahaan crypto yang meminta private key untuk bantuan pemulihan akun.

Usahakan untuk tidak mengakses bursa cryptocurrency kecuali yakin berada di situs resmi. Simpan tautan ke bursa favorit dalam daftar favorit, atau ketikkan URL secara manual alih-alih mengklik link yang dibagikan oleh orang lain.

5. Pisahkan trading crypto dari akun pribadi

Pisahkan aktivitas trading dari akun pribadi dan profesional. Buatlah email khusus untuk pengelolaan dompet crypto agar tidak menggunakan email yang bersifat pribadi, sekolah, atau kantor yang dapat berisiko membuat kamu kehilangan akses.

Hindari mengakses dompet crypto di komputer publik atau kantor, dan pertimbangkan untuk menggunakan perangkat terpisah untuk aktivitas trading crypto, seperti laptop atau smartphone khusus.

6. Jangan bagikan informasi mengenai wallet crypto

Walaupun mungkin merasa tertarik untuk membagikan pencapaian investasi crypto di platform media sosial, mendiskusikan keuntungan secara online akan membuka peluang bagi para penyerang. Banyak trader cryptocurrency memilih untuk bertransaksi secara anonim untuk menjaga agar identitas mereka tidak terlacak.

Sebaiknya hindari membagikan rincian tentang aktivitas trading di platform sosial, seperti bursa yang yang kamu gunakan atau laporan tentang keuntungan dan kerugian yang kamu  alami.

7. Selalu verifikasi alamat dompet penerima

Pengirim dan penerima crypto diidentifikasi melalui alamat dompet yang terdiri dari serangkaian karakter alfanumerik dan simbol yang biasanya berkisar antara 26 hingga 35 karakter. Sebelum mengirim cryptocurrency ke dompet lain, pastikan untuk mengecek kembali ID penerima.

Software berbahaya dapat memodifikasi dan menyisipkan alamat dompet yang salah milik peretas. Setelah transaksi berlangsung, tidak ada cara untuk membatalkannya di jaringan blockchain, jadi teliti sebelum melanjutkan transaksi.

8. Atur pembaruan otomatis

Apapun perangkat yang kamu gunakan, pastikan untuk selalu memperbarui dengan versi perangkat lunak terbaru agar kamu bisa mendapatkan akses ke patch keamanan terbaru. Untuk kemudahan, dapat mengkonfigurasi pembaruan agar dilakukan secara otomatis. Selain itu, pastikan aplikasi yang terpasang di perangkat merupakan versi terbaru.

9. Hindari menggunakan Wi-Fi publik

Sebisa mungkin, jangan akses bursa atau akun crypto melalui Wi-Fi publik. Jika memungkinkan, gunakan VPN untuk menyembunyikan alamat IP dan lokasi. VPN dapat digunakan di berbagai perangkat untuk melindungi privasi data dan mencegah pihak lain memantau aktivitas.

VPN menciptakan tunnel terenkripsi untuk menjaga keseluruhan aktivitas online dengan aman dan privat, memberi kamu kontrol lebih besar atas data.

10. Periksa akun secara rutin

Sangat penting untuk memeriksa wallet crypto secara teratur agar akun tetap aman dan kamu dapat segera mendeteksi aktivitas mencurigakan. Jika merasa ada yang tidak beres dengan dompet, segera batalkan semua kartu kredit yang terhubung dengan akun tersebut dan segera ganti kata sandi.

11. Tetap update mengenai ancaman yang berkaitan dengan crypto

Serangan siber terus berkembang, termasuk yang menargetkan crypto tetapi metode pertahanan juga terus diperbarui. Ikuti berita untuk mendapatkan informasi terkini tentang serangan atau ancaman baru sehingga kamu bisa bertindak cepat jika dompet cryptocurrency dalam kondisi berisiko.

12. Gunakan antivirus berkualitas tinggi

Antivirus yang handal memberikan perlindungan yang efektif terhadap upaya peretasan cryptocurrency dan phishing. Program ini akan memindai semua situs dan link yang ingin kamu akses, serta memberi peringatan terhadap potensi serangan phishing untuk menjaga dompet.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

SHARE:

Kartini Modern! Ini Wanita Pencetus Alogaritma dan Tokoh Sejarah Komputasi

Bye-bye Google Translate, WhatsApp Bisa Langsung Terjemahkan Bahasa