Technologue.id, Jakarta - Apple mengumumkan headset mixed-reality (realitas campuran) yang sangat dinanti-nantikan pada Juni. Vision Pro ramping dan penuh gaya serta dilengkapi banyak fitur serta dibanderol dengan harga USD3.500 atau sekitar Rp54 jutaan.
Harga yang dirasa terlalu mahal ini mungkin menjadi penghalang bagi banyak orang yang tertarik dengan perangkat baru ini, dikutip Digitaltrends. Selain masalah harga, masalah lainnya yang mungkin muncul ialah kenyamanan.
Baca Juga:
CFO Intel Ungkap Kehadiran Windows 12 di 2024
Menurut laporan Bloomberg pada Minggu oleh pembocor Apple terkemuka Mark Gurman, headset Vision Pro Apple “telah menyebabkan ketegangan pada leher saat pengujian karena ukuran dan beratnya.”
Bobot spesifiknya belum diungkapkan, tetapi berbagai laporan menunjukkan bahwa headset Vision Pro baru dari Apple memiliki bobot sekitar 1 pon (453,6 gram).
Insinyur Apple dilaporkan sedang mengerjakan versi Vision Pro berikutnya, dengan fokus khusus untuk menjadikannya lebih ringan dan lebih kecil, sehingga lebih nyaman dipakai dalam waktu lama.
“Pengerjaan Vision Pro berikutnya masih dalam tahap awal, namun perusahaan berharap dapat membuat perangkat ini lebih ringan dan setidaknya sedikit lebih kecil,” kata Gurman dalam laporannya, seraya menambahkan bahwa “pengujian telah menunjukkan bahwa perangkat tersebut mungkin terasa terlalu berat bagi sebagian pengguna, bahkan dalam waktu singkat”.
Baca Juga:
Google dan Apple Terancam Didenda Rp790 Triliun
Apple dapat mengatasi masalah ini dengan Vision Pro pertama melalui penambahan tali pengikat di kepala, klaim Gurman.
Insinyur Apple juga mencari cara untuk membuat headset lebih sederhana bagi mereka yang berkacamata.