Technologue.id, Jakarta - Penyedia layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater Kredivo telah menerapkan sistem keamanan yang ketat untuk mengantisipasi adanya kegiatan mencurigakan, termasuk aktivitas judi online.
Sebelum menyetujui pembiayaan, Direktur Pemasaran dan Strategi Kredivo Lily Suriani menerangkan pihaknya menerapkan pengumpulan data untuk mengidentifikasi calon debitur.
Baca Juga:
Bayar Tiket MRT Bisa Pakai Kredivo Paylater
"Kita tidak bisa mengakses data secara sembarangan. Jadi kalau user kita lihat profilnya dan secara income cukup baik, kita berikan limit Kredivo. Kita monitor penggunaan produk apa yang dia beli. Kalau dia beli online atau offline retail, kita bisa mendeteksi,” ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024).
Setelah itu, di luar produk retail yang biasa dipantau, upaya mitigasi risiko juga tetap dilakukan oleh Kredivo. Namun, pihak perusahaan tidak dapat memastikan apakah pengguna menggunakan batas kredit mereka untuk aktivitas seperti judi online. Hal ini dikarenakan keterbatasan akses terhadap privasi data pengguna.
Lebih lanjut, Lily mengatakan pengetatan keamanan juga diterapkan perusahaan saat membuat akun. Dia bilang pengguna Kredivo hanya bisa menggunakan satu akses saja dengan satu nomor handphone. Misal, kalau ada indikasi akun lain merupakan orang yang sama, maka tak bisa diberikan persetujuan.
Baca Juga:
Cara Bayar MRT Pakai Kredivo Paylater
"Tapi kalau dalam halnya misalnya ketika kita monitor ada pergerakan resiko yang cukup tinggi, misalnya NPL terjadi dia tidak bisa bayar karena ternyata judi online, itu sesuatu yang akan kita langsung block usernya supaya tidak dilakukan kembali hal hal seperti itu,” ucap Lily.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat total transaksi judi online di Indonesia mencapai Rp 100 triliun pada kuartal I-2024. Adapun total transaksi judi online pada 2023 mencapai Rp 327 triliun.