Technologue.id, Jakarta - Apabila The Last Spell harus dijelaskan dengan satu kalimat mungkin akan terdengar seperti ini, permainan pembangunan kota dengan unit-unit bergaya Dungeons and Dragons dalam peta isometrik dimana pasukan zombie akan datang menyerang melalui pertarungan turn-based dan diiringi soundtrack musik metal. Terlihat seperti resep yang rumit, namun kombinasi tersebut berhasil bekerja dengan baik.
Dikembangkan oleh Studio dari Perancis; Ishtar Games, premis dari permainan ini adalah seorang penyihir yang ditugaskan untuk melindungi sebuah bola kristal dari serangan zombie dan pasukan-pasukan jahat lainnya. Di siang hari, anda menguatkan pertahanan, memperbaiki bangunan, dan meningkatkan pasukan. Di malam hari, para pahlawan anda akan menghabisi lawan dan mempertahankan kota sembari mengumpulkan sumber daya.
Bawa Juga:
Waspada! Cara Menghindari Scam dan Pishing melalui Game The Last of Us
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan kota adalah emas, material, dan pekerja. Emas dapat digunakan untuk membeli peralatan atau mendirikan bangunan baru. Material digunakan untuk merakit dinding dan senjata pertahanan seperti balista. Pekerja dapat mengumpulkan material dari bangunan yang hancur atau sisa-sisa mayat lawan.
Dari segi unit pahlawan, setiap karakter akan memilih status atribut yang sudah dibagi secara acak. Setiap naik level akan ada poin tambahan yang bisa digunakan untuk meningkatkan skill aktif maupun pasif. Class atau role setiap karakter akan didapatkan berdasarkan perlengkapan dan senjata yang diberikan.
Inovasi dari The Last Spell berada di pertarungan turn-based mereka. Setiap unit memiliki action point, movement point, dan ability cooldown yang dapat digunakan dengan dengan sesuka hati pemain. Pada permainan turn-based lain biasanya pemain dibatasi untuk bergerak baru kemudian bisa menyerang, namun dalam The Last Spell pemain bisa memilih kombinasi sendiri antara bergerak, mengganti senjata atau melakukan serangan.
Baca Juga:
5 Game Terbaik Dengan Durasi Pendek
Struktur permainan roguelite akan mengurangi rasa kecewa pemain saat mengalami kekalahan. Saat kalah, pemain dapat mengambil sumber daya ataupun zombie essence yang dapat digunakan untuk meningkatkan level perlengkapan atau bangunan, sehingga setiap kekalahan tetap akan memberikan keuntungan tertentu.
Ishtar merilis akses awal The Last Spell untuk Windows di Steam pada Juni 2021. Versi final game ini dirilis pada 9 Maret lalu pada hari yang sama dengan peluncuran versi konsol untuk Nintendo Switch, PS4, dan PS5.