Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
The Last of Us Akan Hilang Dari Disney+ Hotstar
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Hotstar, raksasa streaming video on-demand milik Disney yang baru-baru ini kehilangan hak penyiaran turnamen kriket populer di India, lagi-lagi kehilangan konten populer mereka mulai akhir bulan ini.

Berbagai konten HBO yang juga tersedia di Disney+ Hotstar seperti Succession, The Last of Us, Curb Your Enthusiasm, Game of Thrones, Industry, Watchmen, The Wire dan Veep akan meninggalkan Disney+ Hotstar mulai 31 Maret 2023. Hilangnya penawaran premium dari HBO ini disinyalir akan merugikan Hotstar yang berpegangan pada katalog film dan series internasional sebagai pilar untuk menggaet basis pelanggan setia di pasar Asia.

Baca Juga:
Bisnis Hiburan Melempem, Disney PHK 7.000 Karyawan

Beberapa kampanye iklan terbesar Hotstar berfokus untuk mendorong pelanggan potensial ke platform tersebut dengan menampilkan hit terbesar HBO seperti Game of Thrones dan prekuelnya House Of The Dragon. Dalam iklan ini juga terdapat iklan khusus bertajuk spoilers untuk musim terakhir Game Of Thrones tahun 2019 lalu serta kampanye iklan lain untuk prekuelnya yang sangat ditunggu-tunggu penonton pada 2022 lalu.

Hotstar yang pada awalnya merupakan bagian dari Star India, adalah salah satu layanan streaming populer di Asia. Di bawah kepemimpinan Ajit Mohan, yang kemudian pindah ke Meta dan kemudian Snap, Hotstar bertaruh pada streaming turnamen kriket di India saat sangat sedikit orang India yang membuat konten livestream.

Usaha tersebut berbuah manis, Hotstar menginvestasikan ratusan juta dollar untuk mendapatkan hak streaming pertandingan kriket IPL, mencetak rekor global untuk livestreaming dan dengan puluhan juta pelanggan, mengokohkan tempatnya dengan pembelian Fox oleh Disney senilai $71 miliar .

Hingga saat ini, Hotstar masih memiliki sekitar 50 juta pelanggan, tetapi untuk pertama kalinya Hotstar tidak hanya kesulitan mempertahankan pelanggan, namun juga kesulitan menarik pelanggan-pelanggan baru ke platform mereka. Basis pelanggan Disney+ Hotstar, yang tersebar di Asia tetapi didominasi oleh India, turun dari 61,3 juta pada September 2022 menjadi 57,5 ​​juta pada Desember 2022. Akibatnya, basis pelanggan Disney+ dari divisi induk yang berbasis di AS turun dari 164,2 juta menjadi 161,8 juta dalam tiga bulan – kerugian pertama sejak 2019 saat divisi tersebut diluncurkan.

Baca Juga:
Disney Plus Siapkan Paket Murah-Meriah, tapi…

Menanggapi masalah ini, dalam dua tahun terakhir Disney telah membuat perubahan yang lebih luas di dalam perusahaan dan secara nyata mengurangi pengeluaran untuk Hotstar. Perusahaan juga memperbarui hak untuk penyiaran Formula Satu di platform mereka. Langkah ini diambil setelah pergantian kursi CEO dari Bob Chapek ke mantan ketua The Walt Disney Company sebelumnya, Robert Iger, yang naik kembali dengan rencana restrukturisasi.

Rencana tersebut melibatkan pemotongan biaya hingga $ 5,5 miliar, pencabutan karyawan hingga 7.000 orang, dan menggabungkan divisi film, TV, dan streaming ke dalam divisi baru yang disebut Disney Entertainment.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun