Technologue.id, Jakarta - Tesla melakukan penarikan kembali (recall) ratusan kendaraannya akibat ada masalah baru. Dilaporkan perusahan otomotif ini me-recall 125.227 kendaraan di Amerika Serikat karena masalah pada sistem peringatan seat belt atau sabuk pengaman.
Dilansir dari Reuters (31/5/2024), menurut Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), kendaraan tersebut gagal memenuhi persyaratan keselamatan federal karena lampu peringatan sabuk pengaman dan bunyi bel tidak aktif ketika pengemudi tidak mengenakan sabuk pengaman. Masalah ini dapat meningkatkan risiko cedera saat kecelakaan.
Baca Juga:
Karyawan Dipecat, Proyek Mobil Listrik Murah Tesla Terhenti
Model yang terkena dampak telah meluncur dalam satu dekade terakhir, terdiri dari beberapa model Model S tahun 2012-2024, Model X tahun 2015-2024, Model 3 tahun 2017-2023, dan Model Y tahun 2020-2023.
Untuk mengatasi masalah ini, Tesla akan mengubah sensor penempatan kursi pengemudi dari software dan hanya mengandalkan gesper sabuk pengaman pengemudi dan ignition status untuk mengaktifkan sinyal pengingat sabuk pengaman, kata NHTSA. Pembaruan melalui OTA akan dimulai pada bulan Juni.
Baca Juga:
Lagi, Tesla Tunda Pengiriman Cybertruck Gara-gara Masalah Pedal Akselerator
Sebelum peristiwa ini, Tesla telah menarik kembali lebih dari dua juta kendaraan pada bulan Desember setelah masalah keselamatan Autopilot dari penyelidikan NHTSA selama dua tahun. Penarikan lebih lanjut terjadi awal tahun ini diantaranya pada bulan Januari, Tesla menarik kembali 200.000 kendaraan Model S, X dan Y mulai tahun 2023 karena masalah software yang mencegah kamera cadangan berfungsi saat mobil dalam keadaan mundur. Kendaraan yang disertakan mencakup lebih dari 10 persen produksi perusahaan pada tahun 2023.
Selain itu, Tesla juga menarik kembali 3.878 Cybertrucks pada bulan April setelah menemukan bahwa bantalan akselerator bisa terlepas.