Technologue.id, Jakarta - Pengguna kendaraan listrik di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik untuk mengkampanyekan program pemerintah terkait Zero Emisi juga bertambah.
Lantas, apa tujuan utama konsumen membeli kendaraan listrik? Berdasarkan riset yang dilakukan penyedia platform survey online, Populix, menjabarkan:
Baca Juga:
Daftar Lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Trans Jawa
- Sepeda Listrik
Dalam kategori sepeda listrik, tujuan utama konsumen menggunakannya yakni untuk belanja kebutuhan sehari-hari (79%), antar-jemput teman atau keluarga (62%), mengunjungi teman atau keluarga (58%), mengirim barang (23%), dan bekerja (13%).
Konsumen memiliki ekspektasi harga sepeda listrik rata-rata sebesar Rp4,7 juta dengan jarak tempuh 12,32 KM untuk memenuhi kebutuhan mobilitas mereka. Sepeda listrik yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Uwinfly (32%), Exotic (22%), dan Polygon (12%).
- Motor Listrik
Responden menggunakan motor listrik dengan tujuan utama untuk belanja kebutuhan sehari-hari (72%), mengunjungi teman atau keluarga (57%), antar-jemput teman atau keluarga (57%), bekerja (47%), dan perjalanan dalam kota (46%). Untuk memenuhi tujuan tersebut, konsumen merasa bahwa jarak tempuh motor listrik yang ideal adalah 74,93 KM.
Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap harga motor listrik rata-rata sebesar Rp18 juta dengan tiga merek motor listrik yang paling banyak digunakan adalah Volta (15%), Honda (15%), dan Polytron (13%).
- Mobil Listrik
Sementara untuk mobil listrik, tujuan utama konsumen menggunakan kendaraan ini yakni untuk mengunjungi teman atau keluarga (71%), perjalanan dalam kota (69%), bekerja (67%), antar-jemput teman atau keluarga (63%), dan belanja kebutuhan sehari-hari (60%).
Baca Juga:
Selain Kendaraan Listrik, Peminat Mobil Berteknologi Hybrid Juga Meningkat
Rata-rata konsumen menilai harga mobil listrik yang ideal adalah Rp250 juta dan memiliki jarak tempuh 261,18 KM. Adapun mobil listrik yang saat ini paling banyak digunakan adalah Wuling (57%), Hyundai (24%), dan Toyota (9%).
Meski pengguna kendaraan listrik di Indonesia semakin banyak, konsumen masih dibayangi sejumlah masalahan yang belum terselesaikan seperti infrastruktur pengisian daya baterai. Hal inilah yang harus diperhatikan pemerintah agar kampanye Zero Emisi bisa terus dilakukan.