Technologue.id, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Telkom) terus mendukung perkembangan entertainment ke arah digital. Salah satu upaya untuk mendorong digital entertainment, Telkom telah meluncurkan platform untuk menjadikan game lokal sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Joddy Hernady, EVP Digital and Next Business Telkom Group, mengatakan bahwa pasar industri game sebenarnya sangat besar. Tetapi di Indonesia saat ini lebih dari 80 persennya dikuasai oleh pemain asing.
Baca Juga: Potensi Menggiurkan, Telkom Fokus Kembangkan Digital Edutainment
"Game sudah menjadi bagian dari lifestyle. Pertumbuhan game market di Asia Tenggara sebesar 37 persen di 2017. Tapi Local companies hanya mengantongi 19 persen market share di Indonesia, dan kecenderungan juga semakin turun," jelasnya, saat ditemui di Telkom Digisummit 2019, di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Kamis (11/4/2019). "Untuk itu, Telkom mencoba akan investasi lebih besar lagi di industri game dengan menggandeng developer game terbesar di Indonesia dan ratusan penyedia konten untuk mengembangkan lebih lanjut," imbuh Jody. Perusahaan penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi ini meluncurkan dua inisiatif digital yaitu Oolean dan GameQoo. Oolean merupakan brand untuk mempresentasikan game lokal ke kancah global. Inisiatif ini fokus di pengembangan dan publikasi game. Platform Oolean merupakan hasil kolaborasi Telkom dengan developer ternama Agate Studio. Di dalam platform Oolean, tersedia berbagai fitur untuk memberikan user experience terbaik, mulai dari User management system, Gaming hub, hingga ketersediaan API untuk mempermudah game developer dalam membuat game. "Platform ini untuk menampung publisher, payment, dan lainnya. Semua ekosistem game. Kita harap semua brand bisa bergabung dalam Oolean," kata Joddy. Oolean memuat berbagai genre game mulai dari hyper-casual (sudah ada 15 judul game), casual (ada 3 game yang tersedia di playstore), midcore, sampai hardcore game.Baca Juga: Google Luncurkan Stadia, Platform Gaming Berbasis Cloud
Sementara GameQoo adalah gaming on demand yang menggunakan teknologi cloud gaming. Seperti Google Stadia, platform GameQoo dioperasikan di bawah Telkom yang memudahkan gamer bermain game tanpa harus download dan install aplikasi di perangkat manapun. GameQoo telah memiliki 50 judul game dari 15 genre. Jody menjelaskan saat ini, komposisi game lokal baru 15 judul berbanding 35 judul dari game asing. Namun Ia meyakini game lokal akan terus bertambah seiring proyek inisiatif lain dari Telkom, salah satunya Inkubasi developer game. "Jumlah game akan berkembang terus. Setiap bulan akan tambah 3 game," ucapnya. Untuk berlangganan, pengguna akan dikenakan biaya Rp 50.000 setiap bulan untuk bermain game sepuasnya di GameQoo.