Technologue.id, Jakarta - Honor of Kings atau Wangzhe Rongyao adalah MOBA mobile yang cuma ada di Tiongkok. Game ini baru saja rayakan hari jadinya yang kelima. Tencent Games dan Timi Studios adalah developer game tersebut, diketahui bahwa game ini telah mencatat 100 juta pengguna aktif harian.

Timi Studios rilis Honor of Kings pada November 2015 untuk iOS dan Android. Timi dan Activision sudah bekerja sama untuk bikin Call of Duty Mobile.

Sejarah Honor of Kings diciptakan cukup menarik. Balik ke tahun 2015, Tencent menghubungi Riot Games dan menyampaikan usulannya untuk bawa League of Legends ke mobile. Namun, tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Riot Games. Lalu, Tencent putuskan untuk bikin game tersendiri yaitu Wangzhe Rongyao.

Tepat setelah dirilis, Honor of Kings langsung populer. Dua tahun kemudian, Honor of Kings jadi game dengan pendapatan kotor tertinggi di dunia.

Karena popularitasnya, Tencent lalu bikin versi internasionalnya yaitu Arena of Valor, yang rilis tahun 2017. Game itu sangat memengaruhi hubungan antara Riot dan Tencent. Menurut Riot, game tersebut adalah tiruan dari League of Legends mereka.

Kemudian, pada sebuah wawancara dengan Dot Esports, Riot menceritakan bahwa situasinya tidak baik tetapi sudah diselesaikan.

League of Legends: Wild Rift jadi jalan bagi Riot untuk merebut pasar game mobile. Di wilayah tertentu, game ini dalam versi open beta. Rencananya, tahun 2021 game ini akan hadir di sebagian besar wilayah di seluruh dunia. Game ini bertentangan dengan yang Riot katakan ke Tencent sebelumnya, Wild Rift jadi bukti bahwa gameplay League bisa dibawa ke mobile.

Meski begitu, Honor of Kings buatan Tencent terus pecahkan rekor. Game ini punya liga utamanya sendiri, yaitu The Honor of Kings World Champion Cup 2020 yang diadakan di Shanghai dan Beijing sebagai event LAN. Hadiah event ini lebih dari $ 4,5 juta (Rp64,5 miliar), separuhnya berasal dari crowdfunding.