Technologue.id, Jakarta - Penelusuran terkait kebocoran data pelanggan Biznet masih terus berlanjut. Perusahaan penyedia layanan infrastruktur digital tersebut telah menemukan titik terang terkait pembocor data pelanggannya.
Diakui Adrianto Sulistyo selaku Senior Manager Marketing Consumer Biznet, pihaknya masih terus melakukan penelusuran dan investigasi terkait isu kebocoran data. Jenis data yang bocor tersebut antara lain berupa nama, email, NIK, NPWP, nomor HP, alamat, dan lain sebagainya.
"Memang benar ada celah (kebocoran data) yang menimpa perusahaan. Akan tetapi, tidak ada data sensitif pelanggan yang terungkap kami juga sudah melakukan penambalan di sistem yang memang ditemukan kerentanan," jelas Adrianto berbincang dengan Technologue.id di Jakarta.
Terkait klaim pembocor yang mengaku sebagai orang dalam Biznet ditepis Adrianto. "Investigasi terakhir kami menunjukkan pelaku bukan orang Biznet. Kami sudah menelusuri rekam jejak orang-orang kami yang hasilnya tidak menunjukkan pengakuan pembocor itu sebuah kebenaran," jelasnya.
Laporan terkait penyelidikan internal Biznet ini disebutkan telah disampaikan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Koordinasi antar lembaga masih terus dilakukan.
Sebelumnya kebocoran data ini dilakukan oleh hacker yang mengaku sebagai karyawan Biznet. Pelaku pembocor mengaku punya 380 ribu data pengguna Biznet yang dibocorkannya dark web.
Pelaku yang mengaku sebagai Blucifer mengungkapkan bahwa dia menjabat sebagai karyawan di kantor pusat Biznet yang terletak di MidPlaza 2. Dia juga mengklaim bahwa dia merupakan alumni dari BINUS University pada tahun 2005.