Technologue.id, Jakarta - Penetrasi Home Broadband atau internet kabel di Indonesia masih rendah. Bahkan bila dibandingkan dengan negara berkembang lain, Indonesia masih jauh tertinggal dalam hal adopsi teknologi ini.
"Penetrasi home broadband di Indonesia baru mencapai 15 persen. Di negara berkembang lain seperti Filipina dan Thailand, penetrasi mereka sudah lebih tinggi. Bahkan di negara maju saja sudah mencapai 100 persen," kata Arief Pradetya, Head of Home LTE Project Telkomsel, saat meluncurkan layanan internet rumahan Telkomsel Orbit, Kamis (2/7/2020).
Baca Juga:
Telkomsel Orbit, Layanan Internet Rumah Praktis dan Kontrol Mandiri
Dengan kondisi saat ini, Arief meyakini, peluang terjun ke bisnis home broadband akan terbuka lebar. Diperkirakan akan ada prospek 27 juta rumah yang terkoneksi home broadband sampai lima tahun mendatang.
"Peluang nirkabel sudah cukup besar. Telkomsel Orbit fokus untuk menyediakan layanan home broadband kepada 11 juta pelanggan yang belum terkoneksi internet kabel," imbuhnya.
Melalui Telkomsel Orbit, Telkomsel menyediakan sebuah solusi internet untuk pengguna rumahan. Telkomsel Orbit menggunakan perangkat modem WiFi dengan kualitas jaringan seluler 4G dan paket data yang bisa diandalkan tanpa mengharuskan pelanggan berlangganan.
Layanan ini diperuntukkan bagi segmen keluarga, terutama yang tinggal di wilayah yang tak dijangkau jaringan kabel (fixed line) atau serat optik.
"Jika bicara mengenai Indonesia, tidak semua (daerah) bisa dijangkau oleh kabel. Karena secara bisnis tidak murah. Ada kabel yang harus ditarik ke rumah sehingga
ada pricing yang tidak memungkinkan secara bisnis dan lokasi. Telkomsel mencoba melengkapi hal itu dengan Orbit," jelas Arief.
Baca Juga:
Tawarkan Kuota Besar dan Stabil, Ini Cara Pakai Telkomsel Orbit
Telkomsel Orbit beroperasi di jaringan 4G LTE. Perusahaan operator telekomunikasi seluler itu telah membuka Orbit pada Base Transceiver Station (BTS) yang memiliki semua frekuensi 4G mulai dari 2300 MHz, 1800 MHz, dan 900 MHz.
Untuk memastikan sinyal internet berjalan baik, Telkomsel telah memperhitungkan fitur dan konfigurasi perangkat BTS, kapasitas jaringan, jarak lokasi pelanggan ke BTS 4G LTE, serta jumlah pengguna maksimal yang dapat dilayani per BTS dalam menentukan lokasi penyelenggaraan layanan Telkomsel Orbit.
"Untuk wilayah, kami mulai dengan 50 kota namun tidak semua area di kota itu di-cover Orbit. Kami memastikan bisa memenuhi coverage jaringan dengan membuka 11 ribu BTS dari lebih 219 ribu BTS 4G Telkomsel," tandasnya.