Technologue.id, Jakarta - Salah satu partner HOOQ Digital Pte Ltd, beroperasi di Indonesia adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dalam layanan yang di-bundle dengan Indihome. Sejak 2017, kedua perusahaan meluncurkan IndiHome HOOQ, sebagai upaya menghadirkan pengalaman menonton video terbaik bagi pelanggan IndiHome dan WiFi.id.
Namun semenjak HOOQ mengajukan likuidasi secara sukarela (voluntary liquidation) kepada para kreditornya, maka tidak ada lagi kerjasama Telkom dengan layanan video on demand milik SingTel Singapura tersebut. Hal ini disampaikan oleh Arif Prabowo, Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
Baca Juga:
Goodbye, Hooq Resmi Tutup Layanan di Indonesia
"Sehubungan dengan penutupan layanan yang dilakukan HOOQ di Indonesia, maka kerjasama Telkom dengan HOOQ pun berakhir dan tidak diperpanjang," kata Arif, saat dihubungi Technologue.id, Kamis (30/4/2020).
Arif menjelaskan, saat ini mereka sudah menyiapkan konten layanan video on demand pengganti bagi pelanggan yang sudah berlangganan paket bundling HOOQ.
"Ada beberapa opsi yang bisa dipilih pelanggan untuk menggantikan paket bundling HOOQ, seperti paket tvN untuk channel tayangan drama/program Korea dan tvN Movies yang berisikan film-film Korea. Di samping itu, IndiHome juga menawarkan add-on pengganti layanan Hooq seperti IndiMovie, Inditainment, IndiKorea dan Catchplay," sebutnya.
Baca Juga:
Nasib Pelanggan Hooq Setelah Resmi Ditutup
Saat ditanya soal peluang menggandeng Netflix, pihak Telkom mengatakan bahwa mereka terbuka untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak demi menyajikan layanan konten yang berkualitas. Asalkan seluruh mitra penyedia konten yang telah bekerjasama bersedia memenuhi aturan yang berlaku dan kesepakatan bersama demi menjamin kenyamanan pelanggan.
"Hal yang sama pula kami harapkan dari Netflix meskipun hingga saat ini belum diperoleh kesepakatan," ujarnya.
Untuk diketahui, sejak 2016, Telkom Group belum juga membuka akses pemblokiran terhadap layanan streaming paling populer di dunia, Netflix. Manajemen Telkom beralasan Netflix dianggap tidak memenuhi regulasi di Indonesia dan banyak memuat konten berbau ponografi.