Technologue.id, Jakarta - Teleskop luar angkasa Euclid digunakan oleh peneliti untuk mengungkap rahasia alam semesta. Rahasia alam semesta ini antara lain energi gelap (dark energy) dan materi gelap (dark matter).
Teleskop tersebut akan menghabiskan waktu selama enam tahun untuk menjelajahi luar angkasa, mengamati miliaran galaksi.
Baca Juga:
Developer Pokemon Go Niantic PHK Sejumlah Karyawan
Dikutip News.sky, peluncuran teleskop Euclid didukung roket SpaceX Falcon 9 dari Cape Canaveral di Florida pada pukul 16.12 waktu Inggris pada Sabtu.
Teleskop ini membutuhkan waktu sebulan untuk mencapai tujuannya, yakni sebuah area di luar angkasa yang dikenal sebagai titik Lagrange kedua. Ini adalah lokasi yang stabil untuk pesawat luar angkasa karena gaya gravitasi Bumi dan matahari kira-kira sama.
Inggris telah menyumbangkan 37 juta pound sterling untuk misi 850 juta pound sterling ini dengan para ilmuwan memainkan peran kunci dalam merancang dan membangun wahana seberat dua ton dan memimpin salah satu dari dua instrumen ilmiah di dalamnya.
Perangkat dilengkapi teknologi visual imager (VIS) yang akan menjadi salah satu kamera terbesar yang pernah dikirim ke luar angkasa. Instrumen lainnya adalah spektrometer inframerah dekat dan fotometer, yang dikembangkan di Perancis.
Dr Paul Bate, kepala eksekutif Badan Antariksa Inggris, mengatakan, "Menyaksikan peluncuran Euclid, saya merasa terinspirasi oleh kerja keras bertahun-tahun dari ribuan orang yang pergi ke misi ilmu antariksa, dan pentingnya penemuan mendasar - bagaimana kita berangkat untuk memahami dan menjelajahi alam semesta."
Baca Juga:
Fokus Kembangkan Perangkat Lunak, Google Tutup Proyek Kacamata AR
Para ilmuwan berharap misi tersebut akan menjelaskan dua misteri terbesar alam semesta: energi gelap, yang merupakan nama yang diberikan untuk kekuatan misterius yang menyebabkan laju perluasan alam semesta kita semakin cepat dari waktu ke waktu, dan materi gelap, partikel yang tidak menyerap, memantulkan atau memancarkan cahaya.
Menurut NASA, sekitar 68% dari alam semesta adalah energi gelap, sedangkan materi gelap mencapai sekitar 27%. "Sisanya, semua yang ada di Bumi, semua yang pernah diamati dengan semua instrumen kita, semua materi normal berjumlah kurang dari 5% dari alam semesta".
Misi Euclid bertujuan untuk meneliti alam semesta yang gelap untuk lebih memahami mengapa ia berkembang pesat.