Technologue.id, Jakarta - Pengembangan ekonomi digital menjadi salah satu strategi utama transformasi ekonomi Indonesia. Pengembangan ekonomi digital ini juga didorong oleh adanya pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung menggunakan platform digital di berbagai sektor.
Tren positif perkembangan ekonomi digital juga sejalan dengan perkembangan investasi. Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara tujuan investasi digital di kawasan Asia Tenggara pada 2023. Nilai investasi pada sektor ekonomi digital telah mencapai US$22 miliar. Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara.
Baca Juga:
Operator Telko Pastikan Layanan Internet 4G dan 5G Lancar di IKN
Selain investasi, Indonesia juga memiliki berbagai potensi yang dapat memperkuat peluang akselerasi perkembangan ekonomi digital. Pemerintah pun berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Dalam rangka ini, Pemerintah telah mempersiapkan kerangka pengembangan ekonomi digital 2021-2030. Kerangka ini akan menjadi guideline dalam mewujudkan visi menjadi kekuatan ekonomi digital yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terhubung, dan berkelanjutan.
Selain itu, Pemerintah juga turut mendukung kemajuan industri digital agar dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif. Peraturan tentang saham dengan hak suara multipel (multiple voting shares) yang diterbitkan OJK pada tahun lalu membuka peluang bagi startup untuk melakukan IPO di Indonesia sehingga tetap bisa mendanai pertumbuhan kedepannya dan turut menumbuhkan pasar modal Indonesia.
Tren positif adopsi teknologi digital di ASEAN pada 2023 turut mendorong nilai ekonomi digital ASEAN, mencapai US$194 miliar, dengan porsi Indonesia mencapai 40 persen. Sektor niaga elektronik atau e-commerce tetap menjadi sektor utama penopang ekonomi digital Indonesia.
Baca Juga:
Indosat Bangun Pusat Kontrol Operasi Berbasis AI
Dikutip dari berbagai sumber, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga mengatakan, ada beberapa faktor yang mendorong perkembangan pangsa pasar digital ASEAN. Pertama, terdapat sebanyak 460 juta pengguna internet di kawasan ASEAN pada 2022. Kedua, lebih dari 90 persen masyarakat rural menjadi pengguna layanan digital di kawasan ini. Kemudian yang ketiga, nilai investasi venture capital di kawasan ASEAN mencapai USD13 miliar pada semester I-2023.
Oleh karena itu, Menko Airlangga menilai, ceruk pasar ekonomi digital di ASEAN dapat menjadi salah satu sasaran ekonomi digital Indonesia. Selain itu, Indonesia menjadi rumah bagi perusahaan rintisan atau startup. Tercatat Indonesia memiliki 15 unicorn, dan dua perusahaan berstatus decacorn.