Technologue.id, Malang – Pastinya, Anda sudah familiar dengan pepatah dalam bahasa Latin yang kerap digaungkan sejak dini: "Mens sana in corpore sano", yang kalau diterjemahkan lebih kurang berarti "di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat pula". Petuah yang bagus memang, tetapi di era kini, pepatah di atas seperti hanya sebatas dihafal atau dilisankan. Faktanya, angka bunuh diri di dunia masih tinggi. World Health Organization (WHO) mencatat bahwa di tahun 2016, setiap 40 detik ada satu orang yang meninggal dunia karena bunuh diri. Tak hanya dilakukan oleh masyarakat biasa, upaya bunuh diri yang kerap bermula dari depresi dan permasalahan psikologis ini juga dialami oleh publik figur, sebut saja Robin Williams. "Robin Williams adalah orang yang hebat, tapi sayangnya orang yang kita pikir hebat itu akhir hidupnya tak semenyenangkan karirnya," jelas Audrey Maximillian Herli, co-founder Riliv, di talkshow "Inovasi Atau Mati: Kupas Tuntas Cara Membangun Startup Ala Silicon Valley", Minggu (18/06/17) sore di Ngalup Coworking Space, Malang. Melalui Riliv, lulusan Universitas Airlangga yang akrab disapa Maxi itu, menyiapkan wadah yang mudah dijangkau bagi masyarakat, utamanya anak muda, untuk berkonsultasi dengan orang yang tepat. Tak sekadar mempersilakan penggunanya untuk menumpahkan perasaan tentang beragam problematika hidup, dari hubungan percintaan, karir, sampai keluarga, Riliv yang menggandeng mahasiswa psikologi hingga psikolog profesional bersedia memberikan solusi. [caption id="attachment_18439" align="alignnone" width="1000"] Teaser aplikasi Riliv (source Play Store / Riliv)[/caption] "Kita butuh suatu platform di mana kita bisa menyampaikan permasalahan pribadi dengan bebas karena kita jadi anonim," tambahnya. Startup yang telah bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) ini sekarang telah menjaring 35 ribu pengguna; 3.000 lebih di antaranya adalah pengguna aktif per bulan. Dengan jumlah pengguna yang banyak itu, tak heran kalau dalam enam bulan terakhir saja, mereka telah menampung 40 ribu lebih konsultasi. Kebanyakan di antaranya adalah soal konflik hubungan, bullying, dan keluarga. Di samping melayani konsultasi personal, Riliv juga tengah menyiapkan langkah ekspansi ke sektor business-to-business (B2B). Tahun ini, platform yang dulunya bernama CurhatApp itu bakal bekerja sama dengan korporasi untuk memfasilitasi coaching dan konseling para pegawainya. Sebab, fakta yang berhasil mereka himpun menyebutkan bahwa 64 persen pekerja di Indonesia mengalami stres. Tentunya, demi kebaikan bersama, perlu inisiatif dari perusahaan untuk meredam gejolak psikologis karyawannya. Berminat berkonsultasi dengan lebih dari 300 psikolog di Riliv? Silakan siapkan ponsel Android Anda dan unduh aplikasinya di sini. Baca juga: Bikin Startup Ala Silicon Valley, Bagaimana Caranya? KoinWorks Tawarkan Langkah Murah dan Mudah Berinvestasi, dengan Bunga Mulai dari 18% Taksi Online Itu “Masa Lalu”, Pesan Helikopter Online Dong!
Contact Information
Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260
We're Available 24/ 7. Call Now.
SHARE:
SHARE: