Technologue.id, Jakarta - COVID-19 telah mengguncang masyarakat dan perekonomian dunia, mengubah aktivitas kita sehari-hari. Meskipun pandemi telah menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan yang 100 persen siap menghadapi krisis, bisnis yang diperkuat dengan teknologi digital yang efisien lebih siap menghadapi perubahan struktural yang masif di pasaran.
Microsoft telah melihat implementasi transformasi digital yang biasanya memerlukan dua tahun hanya dalam dua bulan di seluruh dunia karena lockdown dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selain itu, Microsoft juga melihat beberapa bisnis menggunakan teknologi secara efektif untuk memberdayakan mereka dalam keadaan new normal ini.
"Era COVID ini adalah waktu yang tepat untuk meninjau kembali apa yang bisa dibuat menjadi lebih efisien, investasi mana yang harus dilakukan, dan alur kerja apa yang bisa ditinggalkan," kata Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia.
Sebagai contoh, Pertamina, salah satu badan usaha milik negara (BUMN) terbesar di Indonesia, memiliki aset dan sumber daya yang tersebar di seluruh nusantara. Ketika PSBB diumumkan, mereka meningkatkan penggunaan teknologi serta menambahkan beberapa sistem baru untuk menghubungkan dan memberdayakan ribuan karyawan dan kontraktor yang harus bekerja dari rumah.
Mereka memilih Microsoft Teams sebagai alat kolaborasi online yang aman, termasuk sistem konferensi video yang tidak hanya digunakan untuk pertemuan harian secara nasional, tapi juga untuk menggelar doa bersama antaragama secara online dengan semua karyawan dan keluarganya setanah air. Doa dipimpin oleh pemuka agama setempat bagi karyawan Pertamina yang beragama Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha yang bergabung melalui PC, laptop, atau ponsel mereka.
Perusahaan lain yang meningkatkan inovasi teknologi adalah Indosat Ooredoo, dimana tim legal harus mencari cara baru untuk bekerja dari rumah meskipun ada banyak dokumen dan kontrak resmi yang harus diproses. Mereka langsung membuat alur kerja digital untuk mengotomatiskan kontrak, meminta persetujuan, dan menggunakan tanda tangan digital yang membantu mempercepat kolaborasi & pengambilan keputusan.
Dengan Microsoft Teams untuk kolaborasi dan untuk rapat umum pemegang saham tahunan yang aman serta Microsoft Power Automate (sebelumnya Microsoft Flow), perusahaan memberdayakan penggunanya bekerja dari rumah serta membantu manajemen melacak kontrak penting. Dengan memungkinkan teknologi mengelola proses menjadi lebih efisien, tim legal Indosat ikut berkontribusi untuk membentuk Indosat menjadi perusahaan digital yang inovatif & terpercaya.
Perusahaan logistik nasional JNE tahu bahwa teknologi dapat membantu meningkatkan kolaborasi antara karyawannya pada saat PSBB dan mereka sudah terbiasa dengan alat digital yang ada. Selain menggunakan Teams untuk komunikasi dan kolaborasi, mereka membuat aplikasi cloud dengan Azure DevOps yang mempercepat proses pengembangan software.
Selain itu, JNE hanya membutuhkan 5 hari untuk membuat dan menerapkan PowerApps guna membantu meningkatkan produktivitas alur kerja yang ada. Hal ini tentunya berguna ketika pemerintah menunjuk JNE untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa ribuan ton beras ke wilayah Jabodetabek dan kepulauan Seribu. Sistem tersebut ditingkatkan untuk membantu melacak dan memantau pengiriman ke tidak hanya masyarakat umum tetapi juga ke yayasan penyandang cacat, panti asuhan dan panti jompo dengan menggunakan armada 1.000 kendaraan.
Perusahaan-perusahaan ini mengikuti proses yang disebut di Microsoft sebagai Tech Intensity, di mana teknologi terkini digunakan untuk berinovasi dan mengembangkan solusi unik yang memberikan mereka keunggulan kompetitif. Ini tidak hanya akan memberdayakan bisnis menjadi lebih lincah menghadapi tantangan pasar baru, tetapi juga bergerak lebih cepat daripada pesaing mereka yang tidak berinovasi.
"Kami percaya bahwa dengan 'Memberdayakan Indonesia', semua pemangku kepentingan secara nasional dapat mencapai lebih, dan ini sama dengan misi perusahaan Microsoft. Kami membagikan ini menjadi empat bidang utama: inovasi teknologi, keterampilan & ketenagakerjaan, modernisasi pendidikan, dan AI untuk Indonesia," kata Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia.
Microsoft terus berinovasi dengan teknologi. Misalnya, jika sebelumnya harus mengelola ruang server dan perangkat keras sendiri, sekarang Anda dapat mengelola dan menambahkan mesin atau server virtual tambahan di cloud hanya dengan beberapa klik di dasbor Microsoft Azure.
Untuk membantu meningkatkan keterampilan pasar & lapangan kerja, Microsoft bulan lalu mengumumkan inisiatif global untuk meningkatkan bakat digital bagi 25 juta orang secara global pada akhir tahun 2020. Memperluas akses ke talenta digital merupakan langkah penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi, terutama bagi mereka yang terkena dampak PHK. Informasi mengenai hal ini dapat diakses di opportunity.Linkedin.com.
Untuk membantu meningkatkan pendidikan teknologi, selama 25 tahun terakhir Microsoft telah melatih 18 juta guru dan siswa di Indonesia keterampilan digital termasuk kecerdasan buatan, keamanan siber, dan data science melalui Kurikulum Literasi Digital. Microsoft terus membantu meningkatkan pendidikan teknologi dengan berbagai mitra di Indonesia, termasuk Microsoft Learn di mana Anda dapat menemukan keterampilan baru, meraih sertifikasi, dan memajukan karier Anda dalam hitungan menit dengan jalur pembelajaran interaktif dan langsung.
Dan terakhir, Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi yang akan membantu memberikan efisiensi kerja yang tinggi bagi perusahaan yang berinvestasi pada masa depan bisnisnya, dengan akses yang lebih mudah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Microsoft memiliki berbagai teknologi kecerdasan buatan yang dapat digunakan langsung melalui Microsoft Azure.
Dengan strategi yang tepat, termasuk menggunakan cloud dan kecerdasan buatan untuk mempercepat pertumbuhan, serta membantu mengembangkan generasi pekerja digital berikutnya, hal ini akan memberikan keuntungan tidak hanya untuk bisnis dan industri tetapi untuk kesejahteraan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.