Technologue.id, Jakarta - Masuk ke dalam ekosistem marketplace e-commerce bukan akhir dari perjuangan para pelaku usaha. Tantangan yang paling berat adalah bagaimana mengelola usaha untuk bisa bertahan, maju, dan bersaing dengan "lapak-lapak" lainnya.
"Berhasil masuk sebuah e-commerce bukan tujuan akhir. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana menggunakan teknologi yang tersedia untuk bisa maju dan bersaing," kata E-Commerce Specialist Y.O.U, Aprilia Nuzully, saat menjadi pembicara dalam peresmian kerja sama Jet Commerce dan UPFOS di Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Misalnya, lanjut dia, bagaimana memenuhi target penjualan perusahaan yang naik setiap tahun. "Tahun ini Y.O.U menargetkan transaksi 30.000 per harinya. Artinya naik dari tiga kali lipat dari sebelumnya 10.000 transaksi," tutur Aprilia.
Baca juga:
Startup Lokal Lummo Terima Suntikan Modal Besar dari Pelopor Dunia e-commerce Jeff Bezos
Untuk itu, diakui dia, dibutuhkan teknologi yang bisa membantu mewujudkannya. Jangan sampai sistem jaringan yang digunakan down karena tak kuat menahan beban trafik tinggi.
"Jadi ketika ada kampanye atau promosi, teknologi yang digunakan mendukung agar target tercapai. Perusahaan juga fokus pada pengembangan perusahaan, tak memikirkan hal lainnya yang bisa menghambat kemajuan usaha," tambahnya.
Hal itu diamini Direktur Marketing Jet Commerce Indonesia, Agustina Putri Wijaya. Menurut dia, kesulitan para pelaku usaha di e-commerce adalah mereka kesulitan mengembang usaha karena memikirkan hal teknis di luar usaha.