Technologue.id, Jakarta – Kejadian peretasan terhadap API Instagram ternyata tak cuma terdiri dari "satu episode". Pasalnya, akun-akun high-profile yang didapat dari hasil peretasan tersebut terpantau tengah dijual secara online. Engadget (01/09/17) melaporkan bahwa pihak yang tak bertanggung jawab itu dikatakan me-launching sebuah website bernama Doxagram. Isinya adalah sekumpulan data user yang berhasil mereka retas.
Baca juga:
Instagram Akui Telah Dibobol Hacker, Siapa Sasaran Serangan Ini?
Kabarnya, situs tersebut menampung sekitar 1.000 akun Instagram, dengan data pribadi meliputi alamat email, nomor telepon, atau bahkan keduanya. Yang amat disayangkan, para hacker menjual per data korbannya sebesar 10 USD atau sekitar Rp133 ribuan. Tak tanggung-tanggung, tak kurang dari 50 data telah sukses mereka jual ke pembeli yang tidak jelas akan digunakan untuk apa.Baca juga:
BlackBerry Berniat Rilis Ponsel yang Ketahanannya Setara Galaxy S8
Menurut pelaku serangan ini, mereka bisa mendapatkan data sensitif pengguna Instagram ini melalui sebuah proses otomatis sebanyak lebih dari 1 juta akun per jamnya. Mirisnya, medsos yang dibeli Facebook Inc.pada 2012 silam itu tidak menutup celah ini sampai 12 jam setelah serangan dilancarkan. Pencurian data pengguna ini kabarnya menyasar user terverifikasi, bisa saja akun selebriti atau akun perusahaan atau organisasi resmi. Instagram sendiri saat ini punya lebih dari 700 juta pengguna. Sayang, belum bisa diketahui berapa banyak high-profile user dari jumlah itu.Baca juga:
LinkedIn: Orang Indonesia Kerja Tidak Melulu Cari Uang, Tapi Ini
Instagram sendiri sebelumnya mengakui bahwa ada bug dalam API-nya yang biasa dimanfaatkan oleh para developer. Walau begitu, mereka mengklaim tak ada password dari akun tersebut yang berhasil dicuri.