Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tak Mau Didenda Miliaran Rupiah, Facebook Uji Fitur Anti-Hoax
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Sebentar lagi, Facebook mungkin akan menjadi lahan yang lebih nyaman. Sebab, mereka sudah menyiapkan strategi untuk membasmi peredaran berita palsu. Media sosial milik Mark Zuckerberg itu dilaporkan oleh BusinessInsider (15/01/17) akan mencoba fitur baru, di mana user diperbolehkan untuk menandai link berisi fake news atau hoax yang mereka temukan. Dalam sistem ini, Facebook dibantu oleh Correctiv, aplikasi pihak ketiga yang mampu mengecek kebenaran suatu kabar. Kalau fact checker berhasil menyimpulkan bahwa link tersebut tidak bisa dipercaya, maka algoritma Facebook bakal menghilangkan prioritasnya untuk disebar di news feed user. Dalam kata lain, berita itu akan 'dikubur' sebelum dibaca banyak orang. Fitur ini untuk sementara bakal diujicobakan di Jerman. "Fokus kami untuk saat ini adalah di Jerman, tetapi kami juga sedang mempertimbangkan untuk merilisnya di negara lain," terang seorang juru bicara platform yang menampung lebih dari 1,7 miliar orang penduduk Bumi itu. Terpilihnya Jerman sebagai kawasan pertama untuk pengetesan fitur ini berkaitan dengan ancaman politisi setempat yang berniat mengganjar Facebook dengan denda senilai Rp 7 miliar untuk tiap status atau posting provokatif yang tidak diturunkan dalam kurun waktu 24 jam. Rencana itu bisa muncul karena konten hate speech di Facebook dinilai telah meresahkan. Selain harus bisa memaksimalkan kinerja aplikasi semacam Correctiv, Zuck sempat dituntut untuk bisa mendirikan satu kantor di Jerman dengan tugas khusus, yaitu memantau konten yang beredar di sana selama 24 jam penuh setiap harinya. Seperti sama-sama diketahui, media sosial seperti Facebook belakangan memanas akibat pemilihan presiden di Amerika Serikat. Banyak pihak menuding ketidakkondusifan ini diakibatkan maraknya berita palsu dan bohong di platform maya seperti Facebook dan Twitter. Kalau berhasil di Jerman, barangkali fitur ini akan cocok jika diberlakukan di Indonesia. Setujukah Anda?   Baca juga: Terbukti, Apple Lebih ‘Hijau’ dari Google dan Facebook! Tiru Facebook, Twitter Berikan Fitur Menarik Ini Siapkan Live Audio, Facebook Mau Jadi Platform Radio dan Podcast?

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun