Technologue.id, Jakarta - Buat penikmat video game Minecraft, mungkin tidak asing lagi dengan nama Markus Persson. Pria bernama lengkap Markus Alexej Persson atau yang lebih akrab dipanggil Notch adalah tokoh di balik salah satu video game paling populer di dunia saat ini, yaitu Minecraft. Game itu dirilis dalam tahap alpha pada 2009, dan resmi dirilis pada 2011 lalu.
Selain dikenal sebagai pencipta Minecraft, ia juga salah satu pendiri Mojang Studios, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menaungi Minecraft smash internasional. Popularitas game Minecraft yang kian meledak, bikin programmer video game ini juga sempat dianggap sosok dewa buat jutaan gamers.
Notch sendiri lahir di Stockholm, Swedia, pada tanggal 1 Juni 1979. Ia dibesarkan di kota kecil Edsbyn yang dikelilingi hutan. Notch mulai lakukan pemrograman sejak usianya masih tujuh tahun pakai Commodore 128 punya ayahnya. Ia pun berhasil menulis program komputer dan bikin game pertamanya text-adventure di usia delapan tahun.
Baca Juga:
Sega Bakal Rilis Konsol Mega Drive Mini 2
Notch juga sering bolos sekolah dengan alasan sakit perut biar bisa pulang ke rumah buat lanjutkan menulis kode program komputernya itu. Bahkan, Notch tidak pernah selesaikan sekolah menengah atasnya. Meskipun begitu, Notch sudah belajar kode secara otodidak sejak ayahnya berikan Commodore. Ibunya pun menyuruhnya ambil kursus pemrograman online, untuk tingkatkan bakatnya itu.
Ketekunannya dalam belajar pemrograman, bikin Persson akhirnya dapatkan pekerjaan di bidang itu saat berusia 18 tahun. Pada tahun 2005, ia mulai bekerja sebagai developer game untuk King.com, perusahaan pembuat game seperti Candy Crush, sampai tahun 2009. Ia pun lalu bekerja sebagai programmer di Jalbum dan jadi salah satu pendiri game Wurm Online.
Kemudian, pada tahun 2010, ia fokus dengan Minecraft. Setelah rilis penuh Minecraft, Persson lalu transfer otoritas kreatif pengembangan game ke Jens Bergensten. Lalu, jual Mojang dan semua asetnya ke Microsoft.
Pada September 2014 lalu, ia jual 15 juta kopi Minecraft di semua konsol game, Persson menjualnya ke Microsoft dalam kesepakatan tunai sebesar US$ 2,5 miliar (sekitar Rp36 triliun).
Baca Juga:
MSC 2022 Mobile Legends Digelar Sebentar Lagi, Ini Jadwal RRQ Hoshi dan Onic Esports
Selain itu, Persson juga sering ikut kompetisi, termasuk Ludum Dare, LD12, dan Kontes pemrograman game, Java 4K. Minecraft jadi game yang fenomenal dengan penjualan 400 eksemplar per hari dengan harga US$ 6 (sekitar Rp83.313) per unduhan saat awal perilisannya. Karena hal itu, ia pun bisa jadi seorang miliarder.