Technologue.id, Jakarta - Benua Eropa diterjang gelombang panas yang membuat suhu udaranya menembus angka 40 derajat Celsius. World Meteorological Organization (WMO) memprediksi gelombang panas ini bisa terus terjadi hingga beberapa dekade.
Dilansir dari UN News, fenomena ini sangat berkaitan erat aktivitas manusia yang berkontribusi pada pemanasan planet. Hal itu dapat berisiko mengganggu sektor agrikultur.
"Saat ini, kita sudah terkena krisis pangan global akibat perang di Ukraina. Dikhawatirkan gelombang panas ini akan membawa dampak pada aktivitas-aktivitas agrikultur," ungkap Petteri Taalas, Sekretaris Jenderal WMO, dalam konferensi pers di Jenewa.
Baca juga:
Dampak Mengerikan Perubahan Iklim di Asia, Bagaimana di Indonesia?
Selanjutnya, WHO menyebut gelombang panas akan terjadi lebih sering hingga tahun 2060-an. Bahkan, gelombang panas di Eropa saat ini mungkin akan terus berlanjut hingga pertengahan pekan depan.
Gelombang panas ini akan membuat situasi tidak nyaman karena gelombang panas menjebak polusi dan mengurangi kualitas udara. Tidak hanya itu, gelombang panas yang terjadi di 2022 juga memicu kebakaran hutan di Spanyol.