Technologue.id, Jakarta - Karyawan Apple akan segera mengakhiri sistem kerja work from home atau biasa disingkat WFH. CEO Apple Tim Cook meminta mereka kembali bekerja di kantor mulai September mendatang.
Dilandir dari The Verge (2/6/2021), Cook mengirim email pemberitahuan kepada para karyawan yang selama setahun terakhir ini bekerja dari rumah agar aktif masuk ke kantor lagi.
Namun Cook menyampaikan bahwa karyawan tidak harus bekerja penuh di kantor selama lima hari kerja. Cukup tiga hari di kantor yaitu pada hari Senin, Selasa dan Kamis, yang digabungkan dengan opsi untuk bekerja dari rumah pada hari Rabu dan Jumat.
Baca Juga:
Apple Berlakukan Remote Working Pada Ribuan Karyawannya
Catatan bagi divisi yang membutuhkan kordinasi secara langsung, mereka diharuskan datang empat hingga lima kali seminggu. Beberapa karyawan Apple harus terus bekerja dari kantor pada hari-hari tertentu selama puncak pandemi, meskipun sebagian besar dapat melakukan pekerjaan jarak jauh.
"Panggilan konferensi video telah mempersempit jarak di antara kami, tentu saja, tetapi ada hal-hal yang tidak bisa ditiru," tulis Cook dalam surat itu.
Karyawan masih dapat melakukan remote working selama dua minggu tambahan dalam setahun asal dengan persetujuan manajer.
Di sisi lain, media berita Bloomberg mengatakan Cook turut membahas ketersediaan vaksin COVID-19 dan penurunan tingkat infeksi virus corona dalam suratnya. Dia juga mengatakan kepada staf bahwa sebenarnya perusahaan teknologi asal Cupertino itu berencana menyarankan para karyawan sudah efektif bekerja pada bulan Juni. Namun karena situasi belum memungkinkan, sepertinya jadwal tersebut diundur hingga dua bulan ke depan.
Cook menambahkan, bakal melakukan evaluasi kembali pada tahun 2022.
Baca Juga:
Bos Telegram Sebut Apple Tak Lebih Baik dari Android
Saingan Apple, juga Google mengumumkan pada bulan Mei bahwa mereka akan mengadopsi minggu kerja hibrida baru di mana sebagian besar personel juga akan menghabiskan sekitar tiga hari bekerja di luar kantor.
Google mengharapkan 60 persen dari tenaga kerjanya bisa bekerja di lokasi ketika sudah membuka kembali kantornya pada bulan September. sekitar 20 persen akan bekerja di lokasi kantor baru. Sementara sisanya 20 persen akan dapat bekerja dari rumah secara permanen.