Technologue.id, Jakarta - Program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 3 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi memasuki tahap akhir dengan "Milestone Day".
Di tahap ini, tiap startup diberikan kesempatan untuk mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya selama mengikuti program di depan para stakeholder, seperti lembaga pemerintah dan venture capital.
Sebelum acara puncak, 15 startup telah melalui proses seleksi dan kurasi yang ketat sejak bulan September. Setelah terpilih, mereka lanjut ke sesi diagnosis untuk memetakan pain point perusahaan masing-masing.
Data yang didapat akan menjadi landasan untuk pembuatan kurikulum dan pemilihan coach yang sesuai. Setelah itu para founders akan mengikuti Founder's Camp, yaitu sesi brainstorming dengan para pendiri startup yang telah berhasil.
Dalam sesi inti ini, para startup menggali ilmu sebanyak-banyaknya terkait cara mencapai product-market fit, atau memformulasikan produk digital yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Terakhir, 15 startup terpilih juga mendapatkan sesi privat 1-on-1 Coaching selama 12 minggu dengan para mentor, agar bisa berkonsultasi dan mempelajari pemaparan materi sebelum Milestone Day tiba.
Koordinator Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana, mengatakan penyelenggaraan Startup Studio Batch 3 berupaya untuk membantu startup mencari product-market fit (PMF).
Tahap ini sangat krusial, karena salah satu alasan utama startup gagal berkembang adalah karena gagal mengembangkan produk yang dibutuhkan pasar.
"Untuk mencapai PMF, kami percaya bahwa metode pelatihan paling efektif adalah dengan sesi brainstorming intensif untuk mengupas seluk beluk setiap proses perancangan produk," ujar Hendra.
"Di sinilah kami mendatangkan bantuan 60 fasilitator ahli yang melakukan coaching kepada para founder dan membantu membuka berbagai kesempatan dan ide terobosan," lanjutnya.
Co-Founder Praktis, Adrian Gilrandy, sebagai pembicara dari startup yang sebelumnya lulus dari Startup Studio Indonesia mengatakan, kurikulum program inkubasi ini dirancang dengan sangat akurat.
Startup Studio Indonesia memulai program dengan memetakan tantangan paling umum yang dihadapi founders.
Adrian merasa beruntung bisa mengikuti program ini, terutama karena bisa mengakses jaringan network yang luas, serta mendapatkan pelatihan langsung dari para praktisi startup yang telah sukses sebelumnya.
"Banyak startup tahap awal yang melangkahi tahap paling penting sebelum bertemu dengan VC untuk pendanaan. Tahap paling penting ini adalah pematangan produk agar siap untuk pasar," kata Adrian.
"Di Startup Studio Indonesia, kami dituntut untuk implementasi dan melakukan refinement produk yang matang dulu setelah program selesai. Sehingga, kami benar-benar siap membawanya ke tahap selanjutnya," jelasnya.
Diluncurkan tahun 2020, Startup Studio Indonesia telah berkembang menjadi salah satu program inkubasi dan akselerasi startup terpopuler di Indonesia.
Melalui tahap seleksi yang ketat, terdapat 15 startup early-stage yang terpilih mengikuti serangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia batch 3.
Adapun ke 15 startup yang mengikuti tahap awal hingga Milestone Day diantaranya adalah AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, KreatifHub, Powerbrain, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care.