Technologue.id, Jakarta - NASA membagikan lebih banyak detail tentang bagaimana mereka berharap dapat membawa pesawat Starliner milik Boeing yang rusak dan dua pilot ujinya kembali ke Bumi.
Seperti diketahui, dua astronot NASA, Butch Wilmore dan Suni Williams meluncur ke stasiun luar angkasa (ISS) pada Juni dengan menunggangi Starliner milik Boeing. Misi tersebut direncanakan selesai selama sepekan, tetapi sampai saat ini mereka terjebak di sana karena masalah keselamatan.
Steve Stich, manajer Program Awak Komersial NASA, Dana Weigel, manajer Program Stasiun Luar Angkasa Internasional dan Ken Bowersox, administrator asosiasi Direktorat Misi Operasi Luar Angkasa menguraikan rencana darurat yang dapat digunakan jika teknisi tidak yakin Starliner dapat kembali dalam keadaan utuh.
Baca Juga:
NASA Batalkan Proyek Penjelajah Bulan VIPER, Ini Penyebabnya
Pesawat, yang saat ini berlabuh di stasiun, tidak diizinkan meninggalkan laboratorium yang mengorbit karena kekhawatiran bahwa masalah dengan pendorong pod, serta kebocoran helium, dapat membahayakan kedua awaknya.
Jika Starliner dianggap tidak cocok untuk kembali berawak, ada rencana menerbangkan kapsul SpaceX Crew Dragon ke stasiun seperti yang diharapkan melalui misi yang dijuluki Crew-9. Misi ini hanya dengan dua astronot, bukan empat dan membawa peralatan apa pun yang dibutuhkan.
Nantinya, Wilmore dan Williams akan menjadi bagian dari Crew-9 dan kembali ke Bumi dalam kapsul SpaceX pada Februari 2025.
Starliner sendiri akan melakukan perjalanan pulang tanpa awak. Tim NASA menjelaskan bahwa meskipun perangkat lunak yang dimuat ke dalam kapsul tersebut sangat mampu untuk kembali secara otonom, tetapi beberapa parameter perlu diubah dalam kondisi tanpa awak.