Technologue.id, Jakarta - Spotify, layanan streaming musik terpopuler di dunia, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengurangi 6% dari jumlah tenaga kerjanya.
Ini adalah langkah yang diambil oleh perusahaan besar teknologi lainnya seperti Facebook dan Google yang juga melakukan pengurangan tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir.
Pengurangan tenaga kerja ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Spotify untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
Baca Juga:
Spotify Hadirkan Game Heardle Tebak Lagu Berbagai Negara
Perusahaan menyatakan bahwa pengurangan ini akan memfokuskan pada beberapa area, termasuk "mengoptimalkan struktur organisasi dan meningkatkan efisiensi operasional".
Walaupun ini merupakan kabar yang mengejutkan bagi para karyawan yang terkena dampak, Spotify menegaskan bahwa ini adalah langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
Dalam konteks yang lebih luas, pengurangan tenaga kerja ini mencerminkan kondisi ekonomi yang tidak stabil akibat pandemi COVID-19 dan tekanan yang dihadapi oleh perusahaan teknologi besar untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
Spotify, yang didirikan pada tahun 2006 di Sweden, saat ini memiliki lebih dari 345 juta pengguna aktif bulanan dan menawarkan akses ke lebih dari 70 juta lagu.
Layanan ini telah menjadi salah satu yang paling populer di industri musik, menyaingi raksasa seperti Apple Music dan Amazon Music.
Baca Juga:
Spotify Hadirkan Fitur Lirik untuk Nest Hub
Meskipun pengurangan tenaga kerja ini pasti akan menimbulkan ketegangan di kalangan karyawan, Spotify menyatakan bahwa ia akan memberikan dukungan yang diperlukan kepada para karyawan yang terkena dampak.
Selain itu, Spotify juga bakal bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa proses ini dilakukan dengan cara yang adil dan etis.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan teknologi besar, sekali lagi, harus mengambil keputusan yang sulit untuk memastikan kesinambungan jangka panjang.
Namun, dengan Spotify yang terus menjadi pemimpin dalam industri musik streaming, ini mungkin hanyalah setengah jalan menuju kesuksesan jangka panjang perusahaan.