Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
SpaceX Luncurkan Roket Terhebat di Bumi ke Mars
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – SpaceX telah membuat sejarah. Roket bikinan mereka yang punya sistem peluncur terkuat di Bumi, Falcon Heavy, mengudara di angkasa menuju Mars, Selasa (06/02/2018) waktu Amerika Serikat. "Ini mungkin adalah hal paling mengesankan yang pernah saya lihat. Sungguh," kata Elon Musk, sang CEO dan founder SpaceX, seperti dikutip dari BusinessInsider.com (07/02/2018). "Hal ini mengajarkan pada saya bahwa hal-hal gila bisa jadi nyata. Saya tidak kepikiran proyek ini akan berhasil."

Baca juga:

CEO Google: Penemuan AI Lebih Penting daripada Api dan Listrik

Salah satu penggagas PayPal itu sejatinya takut roket yang memakai tiga booster itu akan meledak. Namun faktanya, Falcon Heavy meluncur dari Kennedy Space Center dengan sukses dan mulus. Musk optimistis bahwa Falcon Heavy bakal mengubah industri transportasi luar angkasa yang masih sangat lengang ini, termasuk dari segi kompetisi harga. Soalnya, Falcon Heavy bisa diluncurkan dengan harga yang relatif lebih terjangkau karena "hanya" memakai booster bekas yang pembuatan per unitnya menelan biaya Rp143 miliaran.

Baca juga:

NetApp: Ini 5 Trend IT di Tahun 2018

Peluncuran Falcon Heavy ini disebut Musk hanyalah permulaan dari inovasi SpaceX selanjutnya. Ia bahkan berambisi untuk menyamai roket bersejarah NASA, Saturn V, hingga mengarungi antariksa sama jauhnya dengan Apollo sampai ke Pluto.

Baca juga:

Petinggi Samsung yang Kena Kasus Suap Dibebaskan dari Penjara

Hal yang tak kalah menarik lainnya adalah ternyata banyak netizen yang penasaran dengan peristiwa monumental ini. Buktinya, live streaming peluncuran roket Falcon Heavy tercatat sebagai live streaming terpopuler kedua di YouTube dengan penonton mencapai 2,3 miliar.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun