Technologue.id, Jakarta - Misi peluncuran terkini yang dilakukan SpaceX ialah menempatkan 21 satelit Starlink ke orbit pada 31 Agustus 2024. Misi tersebut menandai peluncuran kedua setelah sebelumnya perusahaan roket itu meluncurkan misi Starlink Group 8-6 pada 28 Agustus 2024.
Khusus misi peluncuran Starlink pada 31 Agustus, peluncuran tersebut menandai Return to Flight (RTF) kedua Falcon 9 pada tahun 2024, dikutip dari Spacescout. Peluncuran ini dilakukan menggunakan roket Falcon 9 dari Cape Canaveral Space Force Station di Florida pada pukul 3:43 pagi EDT.
Misi tersebut menambahkan satelit-satelit baru ke dalam konstelasi Starlink yang bertujuan menyediakan internet berkecepatan tinggi di seluruh dunia. Sekadar informasi, hingga 31 Agustus 2024, SpaceX telah meluncurkan total 6.980 satelit Starlink.
Baca Juga:
Kecepatan Internet Starlink Kalah Dibanding Fixed Broadband di 4 Negara Ini
Jaringan internet Starlink bekerja dengan menggunakan konstelasi satelit yang mengorbit di orbit rendah bumi (Low Earth Orbit atau LEO). Di orbit rendah bumi, satelit dapat beroperasi di ketinggian sekitar 550 km di atas permukaan planet.
Starlink merupakan proyek ambisius dari SpaceX untuk menunjang akses internet di wilayah terpencil. Peluncuran satelit ini tidak selalu berjalan mulus. Pada 28 Agustus, misi Starlink Group 8-6 sempat mengalami kecelakaan.
Penguat tahap pertama, Falcon 9 B1062 gagal mendarat di pesawat nirawak SpaceX Shortfall of Gravitas. Ini adalah kegagalan pendaratan pertama sejak 2021 dan memutus rentetan 267 pendaratan yang berhasil.